2 Bocah Tenggelam di Bekas Galian Proyek Tol di Tangsel, 1 Tewas

oleh -
Seorang bocah ditemukan tewas tenggelam di bekas galian empang yang berada di area proyek Tol Pondok Cabe Udik, Jalur Pipa Gas, Jalan Kayu Putih, RT04 RW01, Pamulang

Monitor, Pamulang – Seorang bocah ditemukan tewas tenggelam di bekas galian empang yang berada di area proyek Tol Pondok Cabe Udik, Jalur Pipa Gas, Jalan Kayu Putih, RT04 RW01, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Bocah malang itu diketahui bernama Zen Arif Yuniarto (12). Dia dan seorang  temannya bernama Farel Dwi Saputra (12), tenggelam di bekas galian empang tersebut pada Rabu 7 November 2018 sore.

Farel selamat karena berhasil ditolong warga. Namun malang bagi Zen, tubuh bocah kelas 6 Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 37 Pondok Cabe Udik itu baru diketemukan beberapa jam setelah tenggelam.

Informasi yang dihimpun, mulanya Zen beserta 4 orang temannya berenang di aliran kali di dekat bekas galian proyek tol pada pukul 17.00 WIB. Namun seiring hujan deras mengguyur, mereka lantas berpindah tempat ke lokasi bekas galian tersebut.

“Tadinya anak-anak itu pada berenang di kali, dari siang. Tapi saat hujan turun, mereka pindah ke bekas galian empang itu. Padahal waktu siang, sudah kita kasih tahu, jangan berenang masuk bekas galian karena dalam,” tutur Ujang (65), warga yang sering memancing di area bekas galian itu, Kamis (8/11/2018).

Menurut Ujang, kedalaman kali yang beririsan langsung dengan bekas galian empang tempat korban tenggelam hanya sekira 2 meter. Berbeda dengan bekas empang tersebut, yang setelah digali untuk proyek tol kedalamannya kini mencapai sekira 7 meter.

“Itu kan dulunya empang, karena kena proyek tol terus bagian dasarnya digali lagi sama mobil becho buat nguruk lahan tol, jadi makin dalam,” imbuhnya.

Berdasar pengakuan teman-temannya, korban yang tengah asyik berenang di area galian itu mengambil batang pohon pisang sebagai sarana bermain. Malangnya, saat batang pisang dinaiki hingga ke tengah-tengah bekas galian, korban terjatuh dan tenggelam.

 

“Teman korban berusaha membantu, tapi karena temannya ini nggak bisa berenang juga, akhirnya keduanya ikut tenggelam. Lalu teman yang lain teriak minta tolong, ada saksi warga di sana yang berusaha menolong,” kata Kompol Endang Sukmawijaya, Kapolsek Pamulang, dikonfirmasi terpisah.

Mendengar teriakan itu, warga sekitar bernama Johan, bergegas menghampiri. Karena melihat kedua bocah mengayun-ayunkan kedua tangannya di atas permukaan air, Johan spontan menceburkan diri untuk memberi pertolongan. Sayangnya, hanya Farel yang bisa diselamatkan, sedangkan Zen langsung tenggelam ke dasar air.

“Yang satu bisa ditolong, tapi untuk korban yang satunya sudah tenggelam,” ucap Endang.

Selanjutnya, warga dan pihak kepolisian beramai-ramai mendatangi lokasi guna mencari korban. Barulah sekira pukul 20.00 WIB tadi malam, tubuh Zen berhasil diangkat dari dasar galian empang dengan kondisi sudah meninggal dunia.

Kejadian serupa sebelumnya berulang kali terjadi pada bekas galian proyek, dimana saat hujan datang kerap dijadikan area bermain bagi anak-anak. Luputnya pengawasan keluarga, hingga kelalaian pengelola bekas galian atau kubangan proyek menjadi catatan tersendiri guna mencegah kejadian itu berulang.

“Disini kan banyak bekas galian buat proyek  tapi kurang diperhatiin juga keamanannya. Paling nggak, ada yang mengawasi, dikasih penghalang, jadi anak-anak nggak bisa masuk. Kalau usia mereka kan namanya masih anak-anak jadi senang saja kalau main di air gitu,” tukas salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi tenggelamnya korban. (bli)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.