Monitor, Tangsel – Pelaku pelecehan seksual ‘Begal payudara” kembali meneror warga di jalan kecil yang menghubungkan akses Jalan Limun RT02 RW08, menuju Jalan Nipan RT04 RW08, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel).
Peristiwa pelecehan seksual lantas ramai tersebar di media sosial. Salah satu korban mengaku mahasiswi UIN Jakarta Fakultas Tarbiyah semester 8. Dalam postingan tanpa identitas itu disebutkan, kronologis kejadian serta ciri-ciri pelaku yang mengenakan jaket hijau ojek daring.
Monitor coba menelusuri kebenaran informasi itu di lapangan. Ketua RW08, H Musa mengatakan, kasus pelecehan itu memang benar adanya. Dijelaskan dia, pada hari Rabu 4 Maret 2020 malam, datang seorang gadis ke rumahnya dengan tujuan ingin melapor kasus pelecehan seksual.
“Malam Kamis, memang ada penghuni kos perempuan sama temannya, dia mengaku dilecehin di jalan, dipegang-pegang sama seorang pria yang naik sepeda motor,” katanya, Jumat (6/3/2020).
Dilanjutkan Musa, malam itu korban nampak shok dengan wajah tegang. Namun setelah ditenangkan, akhirnya korban bercerita kejadian yang baru saja dialami. Saat beraksi, pelaku meremas bagian bokong dan buah dadanya lalu tancap gas melarikan diri.
“Katanya pelaku sempat dikejar sama korban, tapi karena di jalan sepi juga jadi nggak ada yang tahu kejadian itu. Malem itu lagi hujan juga, gerimis,” imbuhnya.
Jalan penghubung yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu memang berada persis di depan rumah Ketua RW08, panjangnya sekira 50 meter. Jalan kecil tersebut diapit oleh dinding bangunan dan kebun halaman rumah warga.
Jika malam hari, hanya lampu kecil diujung jalan yang menyala. Sedangkan lampu di bagian tengah jalan sudah lama dibiarkan mati. Kondisi demikian, membuat jalan penghubung itu gelap hingga meningkatkan potensi kriminalitas.
“Memang kalau malam gelap, lampu di tengahnya mati,” jelas Musa.
Saat malam kejadian, rupanya ada 2 korban sekaligus yang mengalami nasib serupa. Satu gadis berinisial RU dengan usia sekira 24 tahun. RU berstatus sebagai pekerja dan tinggal di kos-kosan Griya Aini yang berada di ujung jalan tempat kejadian.
Sedangkan seorang gadis yang menjadi korban lainnya, merupakan mahasiswi UIN Jakarta. Hal itu dikuatkan pula oleh keterangan dari Lilis, pengelola kos Griya Aini. Dia menerangkan, bahwa ada penghuni kos saat malam kejadian memberitahu jika temannya sesama mahasiswi UIN mengalami pelecehan yang sama.
“Waktu malam itu dia (korban RU) ini cerita ke saya kalau bagian tubuhnya habis dipegang-pegang. Terus saya coba tenangin, karena dia kelihatan gemeteran begitu, saya kasihan juga. Nah ternyata, ada anak kos saya juga yang anak UIN cerita, temannya jadi korban juga, malam yang sama, itu bagian payudara yang dipegang, pelakunya naik motor,” ungkap Lilis ditemui terpisah.
Warga sekitar lokasi menyebutkan, bahwa wilayahnya memang tergolong rawan kejahatan. Baik pencurian sepeda motor, ataupun pencurian barang elektronik di dalam kos-kosan. Oleh sebab itu, jalan kecil penghubung diberi portal jika sudah memasuki pukul 23.30 WIB.
Sementara, pihak kepolisian belum mau berkomentar terkait kasus “begal payudara” ini. Namun Kapolsek Ciputat, Kompol Endy Mahandika, menjelaskan, bahwa korban pelecehan itu sempat datang melapor ke Polsek Ciputat. Lalu diarahkan ke Mapolres Tangsel karena keterbatasan unit PPA.
“Kemarin datang melapor, tapi karena di Polsek tidak ada unit PPA, jadi kita arahkan untuk membuat laporan di Polres Tangsel,” terang Kompol Endy.(bli)