6 Rampok Bersajam Satroni Minimarket di Tangsel, Uang Puluhan Juta Digasak

oleh -

6 Rampok Bersajam Satroni Minimarket di Tangsel, Uang Puluhan Juta Digasak

Monitor, Tangsel – Sebanyak 6 pria bersenjata tajam dan seunit benda diduga senjata api beraksi di Alfamart KH Dewantara2 , Jalan KH Dewantara, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu 9 Februari 2019.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian berlangsung sekira pukul 03.20 WIB.
Ketika itu, 2 orang pegawainya tengah berjaga, yakni Muhamad Fauzi dan Muhamad Abdullah.

“Toko ini buka 24 jam, tadi malam yang jaga saya berdua sama Abdullah,” tutur M Fauzie.

Fauzi pun menceritakan kronologis perampokan yang menurutnya berlangsung dalam durasi waktu tak terlalu lama. Saat kejadian, dia sedang duduk dikursi depan minimarket. Sedangkan Abdullah tengah berada di ruangan gudang menata stok barang.

“Saya lagi duduk di depan sini, terus ada beberapa orang pake penutup muka sebagian, mereka mau masuk kedalam toko. Karena mereka kaget melihat saya ada di depan, mereka nggak jadi masuk terus menghampiri saya, sambil acungin semacam pistol begitu,” terangnya.

Para pelaku lantas memukuli Fauzi, bahkan salah satunya sempat menyabetkan parang ke beberapa bagian tubuhnya hingga mengalami luka terbuka. Selanjutnya Fauzi diseret ke bagian dalam toko.

Sementara beberapa pelaku mencari keberadaan pegawai lain di dalam gudang. Disana, pelaku pun mendapati Abdullah yang sibuk menata barang-barang toko. Kemudian, mereka mengancamnya agar segera menyerahkan kunci brankas.

“Habis kunci brankas diambil, kita berdua diikat ke dalam ruangan kantor, dibagian belakang. Jadi ruangan itu buat gudang juga. Saya nggak bisa ngapa-ngapain, cuma megangin tangan saya aja yang kena parang,” imbuh Fauzie.

Selesai melumpuhkan kedua pegawai toko, para pelaku leluasa mengacak-acak isi toko. Termasuk dengan menggasak uang di laci dan brankas kasir senilai sekira Rp30 jutaan. Bahkan banyak barang toko seperti rokok, turut dibawa lari.

“Kejadiannya cepat sih, paling sekira 20 menit. Nah mereka pergi kita nggak tahu naik apa, soalnya waktu mereka datang juga nggak kedengaran suara kendaraan motor atau mobil. Mereka itu sepertinya jalan kaki, nggak tahu dari arah mana,” jelasnya lagi.

Setelah meyakini bahwa para pelaku telah pergi, barulah kedua pegawai itu keluar meminta pertolongan. Namun karena posisi sepi, lantas keduanya menghubungi manajemen dan grup kantor. Hingga diteruskan pelaporan ke kantor Polsek Ciputat.

“Jadi yang laporan ke polisi ada dari grup kantor. Kalau saya kan langsung di bawa ke Rumah Sakit Sari Asih karena lukanya mau dijahit,” ujarnya.

Fauzi tak mengenali ciri-ciri wajah pelaku, dia hanya mengingat bahwa pria yang mengacungkan benda diduga senjata api berperawakan kekar, tinggi, serta berambut ikal. Sedangkan kebanyakan pelaku berkomunikasi dengan logat Sumatera, namun menggunakan bahasa pribumi Ciputat.

“Bahasanya bahasa orang-orang pribumi disini, tapi kan logatnya beda, bukan orang betawi atau orang jawa. Kayaknya logat-logat Sumatera,” tukas Fauzi.

Sayangnya, standar keamanan di minimarket itu tak terkelola dengan baik. Disebutkan bahwa Close Circuid Television (CCTV) yang terpasang tengah bermasalah sepekan terakhir, sehingga tak bisa merekam aktifitas pelaku saat beraksi.

“CCTV nya lagi nggak bisa, jadi layarnya nggak muncul,” kata Della (20), Asisten Kepala Toko Alfamart KH Dewantara 2 di lokasi yang sama.

Sementara, Kapolsek Ciputat Kompol Donni Bagus Wibisono belum mau berkomentar lebih dalam mengenai peristiwa itu. Namun dia memastikan bahwa petugas dan jajarannya tengah bekerja dan melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

“Nggak ada pernyataaan dari saya, karena khawatir pelaku malah melarikan diri. Kita masih bekerja di lapangan,”ujarnya. (bli)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.