Monitor, Serpong- Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bersatu menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana deklarasi #2019GantiPresiden di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sayangnya, aksi itu tak murni sebagai sikap masyarakat, lantaran terlihat pula sejumlah relawan pendukung Joko Widodo yang terlibat.
Demonstrasi itu dilakukan di bundaran Alam Sutera, Jalan Raya Serpong, Tangsel, Selasa (4/9/2018) siang. Para demosntran turut membawa atribut seperti spanduk, poster, dan selebaran yang berisi penolakan adanya deklarasi #2019GantiPresiden pada Minggu 9 September 2018 pekan depan.
Dalam orasinya, para pendemo meminta pihak kepolisian agar tidak mengeluarkan ijin atas adanya deklarasi itu. Mereka khawatir, jika deklarasi tetap dilakukan maka besar kemungkinan akan terjadi gesekan antara mssa deklarasi #2019GantiPresiden dengan massa yang kontra.
“Gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yang inkonstitusional, itu gerakan makar. Maka tuntutan kita dengan aksi ini adalah agar pihak kepolisian membubarkan gerakan tersebut, apalagi rencananya akan dilakukan deklarasi di Kota Tangsel,” jelas Sandi Martaprawira, Humas aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bersatu di sela aksi tersebut.
Meski hanya berjumlah sekira 20 orang, para demonstran sendiri mengklaim berasal dari 10 kampus di wilayah Tangerang Raya. Mereka mengeluarkan ancaman, akan membubarkan deklarasi jika polisi tetap membiarkan kegiatan berlangsung di Tangsel.
Menurut para demonstran, gerakan #2019GantiPresiden sarat dengan isu yang menebarkan kebencian terhadap pemerintahan yang sah saat ini, sehingga berpotensi memecah belah masyarakat.
“Kalau mereka berkeringat, maka kita siap berdarah-darah menghadangnya. Kita sudah coba untuk beraudiensi dengan Kapolres dan jajaran kepolisian, kita minta mereka tidak memberikan ijin atas deklarasi itu, karena wilayah Tangsel sudah sangat kondusif, sangat toleran, jangan dipecah-pecah untuk kepentingan tertentu,” imbuhnya.
Sementara, ketua relawan pendukung Jokowi, Koalisi Bersama Rakyat (Kibar) DPD Kota Tangsel, Baset Marliansyah, mengungkapkan hal serupa. Mereka siap menjadi garda terdepan untuk mencegah gerakan-gerakan yang dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat.
Meski begitu, Baset menyerukan pula agar panitia #2019GantiPresiden mengurungkan niatnya menggelar deklarasi di wilayah Tangsel. Dia menggambarkan ketika momen saat Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, dan atlit pencak silat peraih emas asian games, Hanifan berpelukan hangat usai pertandingan berakhir.
“Suasana ketika mereka saling berpelukan hangat itu menunjukkan kesejukan politik memasuki Pilpres 2019, ini harus dijaga, jangan sampai dipanas-panasi oleh deklarasi semacam itu,” tukas Baset.
Sebagaimana diketahui, rencana deklarasi #2019GantiPresiden akan dilakukan pada Minggu 9 September 2018 di salah satu lokasi wilayah Kota Tangsel. Namun hingga saat ini, panitia deklarasi enggan menyebutkan titik lokasi tersebut karena masih menunggu ijin pihak kepolisian.(bli)