Monitor, Tangsel – Aksi anarkis oknum kelompok dari Forum Betawi Rempug (FBR) membuat situasi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencekam. Perusakan terhadap sejumlah posko Pemuda Pancasila yang mereka lakukan Selasa (11/9/2018) sore, telah memicu kemarahan dari Ormas tersebut.
Konvoi massa FBR yang melintas di daerah Ciputat, Ciputat Timur, dan Pamulang disertai pula dengan pengrusakan terhadap posko milik Ormas PP. Benturan fisik antara kedua kelompok tak dapat dihindari, beruntung polisi berhasil menengahi hingga keributan tak meluas.
Meski begitu, upaya pencegahan aksi anarkistis oleh pihak kepolisian dianggap lamban. Pasalnya, petugas tak melakukan pengawalan ketat ketika massa Ormas FBR berkonvoi pulang usai perayaan Milad ke -17 di daerah Graha Raya Bintaro, Serpong Utara.
“Sudah tahu massa (FBR) lagi kumpul, pulangnya konvoi, kenapa tidak dikawal,” kata Muhammad Reza AO, Ketua Pemuda Pancasila Kota Tangsel.
Sebelumnya, dijelaskan Reza, untuk menghargai perayaan Milad FBR se-Jabodetabek di Graha Raya Bintaro, pihaknya telah menginstruksikan agar anggota PP tidak beraktiftas di posko-posko selama perayaan itu.
“Kita sudah komitmen untuk menjaga kondusifitas selama Milad mereka berlangsung, karena tidak ada pengawasan akhirnya posko kita dirusak,” jelasnya lagi.
Mengantisipasi meluasnya aksi anarkis oleh kelompok FBR, seluruh anggota PP diminta bersiaga di posko masing-masing. Namun kehadiran mereka semata-mata hanya untuk berjaga, dan dilarang untuk bergerak keluar area posko.
“Saya instruksikan kepada seluruh anggota Pemuda Pancasila Tangsel, dari MPC, PAC hingga ranting untuk standby di posko masing-masing. Sifatnya hanya berjaga, jangan ada yang bergerak,” tambahnya.
Sementara, pihak kepolisian belum mau memberikan keterangan soal itu, walaupun di beberapa lokasi terlihat aparat bersenjata lengkap terus bersiaga. Informasi yang diperoleh, telah terjadi pertemuan antara perwakilan kedua belah kelompok didampingi petugas malam ini.
Dikonfirmasi terpisah, Panglima FBR Kota Tangsel, Daeng Feri, menerangkan, insiden sore tadi adalah murni kesalahpahaman anggota FBR dari luar wilayahnya. Untuk mendinginkan suasana, dia menyebutkan telah bertemu dengan perwakilan kelompok PP menjelaskan hal itu.
“Nggak tahu itu pelakunya siapa, yang jelas bukan dari FBR Tangsel. Tadi sudah klarifikasi dengan Sekjen PP, ada dari Polres juga. Hanya kesalahpahaman saja. Saya jamin massa sudah ditarik semua,” tegasnya.(bli)