Monitor, Tangsel – Guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Pemeriksa Pajak, Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Bidang Pemeriksaan Pajak melakukan pembinaan internal kepada para pegawainya, Selasa(27/11/2018) di Hotel Venesia, Serpong, Kota Tangsel.
Kegiatan pembinaan tersebut menghadirkan narasumber dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), M Tomtom Makmur. Di hadapan para petugas pemeriksa pajak daerah ini, Tomtom memaparkan mengenai tema peningkatan kapasitas SDM pemeriksa pajak melalui perubahan pola pikir dan perubahan budaya kerja.
Pembinaan tersebut berlangsung interaktif dan santai. Para pemeriksa pajak yang hadir pada kegiatan tersebut juga bisa langsung bertanya kepada narasumber jika ada yang belum dipahami. Dalam paparannya, Tomtom menekankan pentingnya budaya disiplin dalam menjalankan tugas. Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Untuk mengubah dari yang tidak mungkin menjadi mungkin perlu adanya perubahan pola pikir dan budaya kerja.
Dikatakan, bahwa pola pikir harus dibiasakan berfikir fositif. Sehingga dari pola fikir yang positif itu bisa menghasilkan hal yang positif. Dan untuk merubah menjadi sesuatu yang positif harus dimulai dari hatinya (niatnya) harus positif.
“Hati akan menjadi penentu semua pekerjaan kita karena dia akan memerintahkan kepada otak yang menghasilkan pikiran untuk mengeluarkan kata-kata melalui mulut. Ketika hati mengatakan ‘bisa’ dalam melakukan pekerjaan maka otak juga meresponnya. Selanjutnya mulut akan mengeluarkan kata yang sama yakni bisa. Begitupun sebaliknya,” jelas Tomtom.
Sementara kata ‘tidak bisa’ , sambung Tomtom, tentunya akan menghentikan seluruh gerak dan langkah kita untuk bisa melakukan sesuatu. “Oleh karenannya biasakan selalu melakukan sesuatu yang positif, karena kebiasaan yang kita lakukan akan membentuk karakter. Dan karakter akan menentukan nasib kita kedepannya,” imbuhnya.
Selanjutnya, dikatakan di dalam suatu pekerjaan ada perjanjian baik secara psikologis maupun ekonomis antara pegawai dengan organisasi untuk membangun harapan bersama agar publik merasa puas. Sebab jika publik tidak puas maka mereka bisa melakukan tindakan apapun. Selain itu, Tomton juga mngatakan, bahwa di organisasi semua saling memberikan pengaruh. “Jika pengaruh yang diberikan positif maka hasilnya pun akan positif begitupun sebaliknya,” ujarnya.
Menurut Tomtom, biasanya setiap pekerjan ataupun organisasi profesi punya simbol atau ada sesuatu yang melekat atau punya ciri khas tetapi itu harus dirubah menjadi lebih positif. Misalnya pemeriksa pajak kadang identik dengan istilah segel. “Itu harus dicermati. Kenapa ada segel karena ada kelalaian (wajib pajak). Pertanyaannya bagaimana supaya mereka tidak lalai lagi, harus ada pembinaan. Kita lah (pemeriksa pajak) yang melakukan pembinaan itu,” tandasnya.
Tomtom juga mengungkapkan, bahwa prestasi seorang pemeriksa pajak bukan pada seberapa banyak pelanggaran yang dia temukan tetapi dari banyaknya pelanggaran yang ditemukan itu seberapa banyak perubahan yang terjadi setelah dilakukan pemeriksaaan itu.
“Jadi bukan seberapa banyak perusahaan yang disegel, tapi seberapa banyak perusahaan yang mentaati peraturan setelah dilakukan pemeriksan itu. Itulah prestasi kita (pemeriksa pajak),” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, narasumber juga mengajak kepada para peserta untuk mengimplementasikan buku saku terkait kualifikasi seorang pelaksana pemeriksa pajak, mulai dari pendidikan, mengetahui dan memahami peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, memiliki ketrampilan(skill), memiliki pengetahuan umum dan memiliki integritas yang tinggi bekerja secara team work serta kompak dan sanggup bekerja dibawah tekanan.
Ditempat yang sama, Kepala Seksi Pemeriksaan Pajak Daerah Wilayah 3 pada Bapenda Kota Tangsel, Fredy Firdaus kepada Tangerang Raya mengatakan bahwa kegiatan pembinaan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM para pemeriksa pajak.
“Dengan kegiatan peningkatan SDM Pemeriksa Pajak ini diharapkan para petugas pemeriksa pajak daerah memiliki pemahaman dan pengetahuan dalam mempersiapkan pemeriksaan, melaksanakan pemeriksaan dan melaporkan hasil pemeriksaan,” kata Fredy. (Adv)