Monitor, Tangsel – Proyek pembangunan Taman Jaletreng 2, Serpong menuai sorotan. Gara-gara proyek yang baru saja selesai dibangun itu, beberapa bagiannya mengalami kerusakan lantaran tidak tahan saat diterjang hujan deras dan angin kencang pada 14 Maret lalu. Diantaranya terjadinya longsor di area jogging track sepanjang sekitar 110 meter .
Proyek ini juga mendapat sorotan lantaran anggaran yang dikeluarkan untuk membangun Taman Jaletreng 2 cukup fantastis. Berdasarkan data yang dihimpun media ini, Taman Jaletreng 2 dibangun menggunakan pagu anggaran APBD tahun 2021 senilai Rp 12,499 miliar.
Namun terkait kebenaran besaran anggaran untuk proyek tersebut, Monitortangerang.com belum mendapatkan konfirmasi dari pejabat terkait di Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel. Konfirmasi yang dilayangkan media ini melalui pesan WhatsApp kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada DSDABMBK Kota Tangsel, Eka Pribawa hingga berita ini diturunkan belum dijawab.
Sementara itu, dalam rilis yang diterima Monitortangerang.com pada Kamis (14/4/22), DSDABMBK Kota Tangsel menyatakan, proses perbaikan tanah longsor dan fasilitas publik yang rusak sudah selesai dikerjakan PT Adli Urdha, mengingat proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan kontraktor.
Kepala Bidang SDA pada DSDABMBK Kota Tangsel, Eka Pribawa mengatakan ada sejumlah kerusakan di Taman Jaletreng 2 akibat curah hujan tinggi dan angin kencang pada 14 Maret 2022 itu. Kerusakan antara lain terjadi pada tiga penutup atap pergola pecah dan tertiup angin kencang, penurunan tanah di area jogging track sepanjang 110 meter dan rusaknya saluran di sebelah jogging track sepanjang 60 meter.
“Semua sudah diperbaiki oleh pelaksana (PT Adli Urdha), karena masih masa pemeliharaan pelaksana (kontraktor). Perbaikan meliputi perbaikan 3 penutup atap pergola yang pecah diselesaikan selama 1 minggu, perbaikan penurunan tanah di area jogging track sepanjang 110 meter selama 2 minggu dan perbaikan saluran di sebelah jogging track sepanjang 60 meter selama 2 minggu,” jelas Eka dalam rilisnya.
Sementara soal longsor yang terjadi di lokasi, Eka mengaku bahwa lereng yang longsor tersebut memang belum dianggarkan untuk diturap pada Tahun Anggaran 2021 lalu. “Tahun ini (2022) rencananya dianggarkan,” kata dia.
Eka meyakini bahwa sejumlah kerusakan di Taman Jaletreng 2 bukan disebabkan oleh unsur kelalaian pembangunan.
Kepala DSDABMBK Kota Tangsel, Robbi Cahyadi menambahkan Taman Jaletreng 2 ini bakal melengkapi sejumlah ruang terbuka hijau yang menjadi program Pemkot Tangsel.
“Harapannya, taman yang berlokasi di Serpong ini bakal diterima masyarakat sebagai tempat berkumpul dan berkegiatan,” tandasnya. (mt03/01)