Monitor,Tangsel – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 351sertifikat tanah wakaf kepada masyarakat Tangerang Raya. Kegiatan itu berlangsung di Masjid Bani Umar, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (22/2/2019).
Usai menyerahkan sertifikat secara simbolis, lantas Presiden Jokowi melanjutkannya dengan memberi sambutan, sekaligus pengarahan kepada para jamaah dan penerima sertifikat.
“Hari ini telah kita bagikan 351 sertifikat wakaf, untuk masjid, musala, tempat pendidikan, pondok pesantren,” katanya.
Lantas Presiden mengemukakan alasan, mengapa dia sangat mewanti-wanti agar setiap bidang tanah baik itu hak milik maupun tanah wakaf harus memiliki sertifikat.
“Ini kenapa diberikan? karena setiap saya ke kampung, masuk ke desa, yang namanya sengketa lahan ada dimana-mana. Bukan hanya urusan tanah hak milik, tapi juga tanah wakaf,” jelasnya.
Kemudian dia mencontohkan adanya sengketa tanah wakaf yang terjadi di 2 tempat, pertama di sebuah masjid besar di bilangan Jakarta. Disana, kata Jokowi, sekian tahun masjid itu berdiri awalnya tak ada polemik. Namun begitu harga tanah naik, pihak ahli waris kemudian menggugat kepemilikan lahan itu.
“Tapi ketika tanah dihargai 120 juta (permeter). Ahli waris berebut menggugat tanah itu, mengurusnya. Namun masjid belum ada sertifikatnya,” paparnya.
Begitupun dengan contoh kedua, dia menyebut ada sebuah masjid Provinsi di daerah Sumatera. Meski sudah beroperasi, namun sebagian lahannya belum memiliki sertifikat. Hal itu kemudian menuai persoalan kembali oleh pihak ahli waris.
“Di Sumatra, masjid Provinsi yang besar sekalipun. Masjid yang digugat separuh masjidnya, separuh masjid belum, separuh masjid sudah, dan sekarang masih kita usahakan diselesaikan,” imbuhnya.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi menyatakan, akan terus mengupayakan penyelesaian sertifikat tempat ibadah, tempat pendidikan, sekolah, pesantren dan madrasah. Sehingga dengan begitu, polemik sengketa di kemudian hari dapat diantisipasi sejak awal.
“Kita usahakan hukum atas tanah sudah jelas, dan semoga nggak ada masalah lagi yang akan datang,” tukasnya.(bli)