Monitor, Kab. Tangerang,- Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran putri kecilnya yang diberi nama Latifah Hanum, Teguh Imam.P menggelar syukuran dan aqiqah yang digelar di kediamannya, di Perumahan Mewah di Kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu (30/1/22).
“Kelahiran si kecil tentu membawa kebahagiaan bagi kami sekeluarga. Dan ini adalah salah satu bentuk rasa syukur kami kepada Allah. SWT agar anak kami dijadikan anak yang soleha dan rejeki yang melimpah,” ucap Teguh yang menjabat sebagai Manager LPK Gyokai Indonesia.
Ia juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kapada kerabat, sahabat dan tamu undangan yang telah hadir dan memberikan doa atas kelahiran putrinya itu.
“Kami atas nama keluarga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu yang telah hadir dan memberikan doa atas kelahiran putri kami,” kata Teguh.
Hadir dalam syukuran dan aqiqah tersebut, Manager PT Stanley Hadir Atto Angkasa, kerabat dan tamu undangan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Untuk diketahui, aqiqah yang diwujudkan dengan memotong kambing, kerap diidentikan seperti pemotongan hewan kurban saat Idul Adha. Namun, tentu niat dan tata cara pelaksanaannya memiliki perbedaan.
Secara bahasa, aqiqah memiliki arti “memotong” yang berasal dari bahasa arab “al-qat’u”. Terdapat juga definisi lain aqiqah yaitu nama rambut bayi yang baru dilahirkan.
Menurut istilah, aqiqah adalah proses kegiatan menyembelih hewan ternak pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan.
Berdasarkan tafsir sebagian besar ulama yang dinilai paling kuat, aqiqah hukumnya adalah sunnah muakad atau menjadi ibadah yang penting dan diutamakan bila mampu untuk melakukannya.
Orang tua sangat dianjurkan untuk melakukan aqiqah anaknya saat masih bayi. Namun, bagi yang tidak mampu untuk melaksanakannya pun aqiqah boleh ditinggalkan tanpa berdosa.
Setelah proses penyembelihan hewan aqiqah dan membagikannya ke sanak saudara, tetangga, serta orang yang membutuhkan, juga tidak lupa untuk mencukur rambut si kecil dan memberikan nama yang baik sebagaimana sabda Nabi SAW.
Mengutip laman Dalam Islam, setelah memotong rambut, maka dilanjutkan lagi dengan memasukkan sesuatu yang manis ke dalam mulut bayi.
Para Sahabat memiliki kebiasaan bayi yang baru saja lahir akan langsung dibawa ke hadapan Rasulullah SAW.
Beliau kemudian akan memerintahkan untuk diambilkan kurma lalu mengunyahnya sampai halus.
Kemudian, beliau akan mengambil sedikit dari mulutnya lalu memberikannya ke mulut bayi dengan cara menyentuh langit-langit mulut bayi sehingga akan langsung dihisap.
Gula atau makanan manis dari hal ini yakni karbohidrat atau glukosa, di mana merupakan sumber kekuatan dari fisik serta ludah dari Rasulullah SAW yang akan memberikan berkah.
Sunnah ini lalu diteruskan oleh umat muslim yakni dengan mentahnikkan bayi pada para ulama. (mt02)