Bermunculan Klaster Baru di Tangsel, Ponpes, Puskesmas hingga Perkantoran

oleh -
Wali Kota Airin saat diwawancarai usai pengukuhan Paskibraka Tangsel di Balai Kota, Jumat(14/08/2020)

Monitor, Tangsel- Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami lonjakan tinggi beberapa waktu terakhir. Tercatat dari data resmi Satgas, ada penambahan 10 kasus positif baru per hari Jumat 15 Agustus 2020.

Jika dilihat secara keseluruhan, total pasien positif Covid mencapai 674 pasien. Rinciannya, 524 sembuh, 107 masih dirawat, dan 43 dinyatakan meninggal. Kasus Covid pun kini berkembang bukan saja dari individu ke individu, melainkan juga dari satu kluster ke orang-perorang.

Jika pada beberapa waktu lalu klaster Covid ditemukan di Pondok pesantren di wilayah Tangsel, maka kondisi demikian meluas pada klaster perkantoran, bahkan hingga fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas.

Wali Kota Airin Rachmi Diany tak heran jika kasus Covid meluas hingga membentuk klaster-klaster baru. Kata dia, semua kembali lagi pada kesadaran seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol di tengah pandemi Covid.

“Sekarang banyak kok klaster, makanya hati-hati. Jaga jarak, hati-hati sekarang lagi tinggi,” kata Airin, Sabtu (14/8/2020).

Menambahkan itu, Juru Bicara Satgas Covid Kota Tangsel, Tulus Muladiyono mengatakan, ada beberapa klaster baru yang muncul disebabkan tingginya aktivitas masyarakat. Termasuk laju para pekerja yang bolak-balik menuju Jakarta.

“Klaster lain warga Tangsel yang kerja di perkantoran, Puskesmas, perusahaan di DKI Jakarta,” jelas Tulus terpisah.

Faktor pemicu terus bertambahnya kasus Covid-19 adalah kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Selain itu, adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga disebut memberi pengaruh.

Menurut Tulus, interaksi masyarakat di dalam transportasi umum seperti bus, Kereta Rel Listrik (KRL) dan moda transportasi lainnya memberikan peluang meluasnya penyebaran Covid-19.

“Kegiatan tracing dan skreaning swab yang lagi gencar dilakukan baik DKI dan Tangsel. Karena laju pekerja kedua wilayah itu banyak menggunakan transportasi massal,” jelasnya.(bli)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.