Monitor, Bogor- Presiden Joko Widodo tak ingin pihak tertentu berteriak-teriak harga bahan pokok di pasar tradisional naik. Menurutnya, hal itu tak sesuai kondisi lapangan dan bakal berdampak ke penjualan di pasar.
“Ini jangan sampai ada yang teriak-teriak di pasar harga mahal. Pedagang pasar ngamuk semua, ibu-ibu enggak ada yang ke pasar nanti larinya ke mall,” kata Jokowi saat berkunjung ke Bogor, Selasa 30 Oktober 2018 malam, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (31/10/2018).
Malam itu, Presiden tiba sekira pukul 21:57 WIB. Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang langsung masuk ke dalam pasar. Ia pun langsung menghampiri beberapa pedagang sayuran untuk berbincang-bincang dengannya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi mengunjungi pedagang lainnya satu-persatu, mulai dari pedagang buah, tempe, hingga penjual daging ayam. Kepada para pedagang, dia menanyakan kondisi harga komoditas yang mereka jual guna mengetahui langsung harga-harga bahan pokok saat ini.
“Saya hanya ingin pertama karena kalau kita melihat angka-angka inflasi itu kan dibawah 3,5 (persen), artinya harga itu stabil, dan tadi saya lihat memang beberapa ada penurunan,” sambung Presiden seusai peninjauan.
Beberapa komoditas yang harganya turun, antara lain sawi hijau dari Rp8000 menjadi Rp7000 per kilo, buncis dari biasanya Rp16000 menjadi Rp12000 per kilo. Namun ada juga komoditas yang mengalami kenaikan, misalnya buah alpukat dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu, dan ayam potong dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu per kilo.
“Kalau suplai sedikit otomatis harganya naik sedikit. Saya kira dalam perdagangan adalah sesuatu yang biasa,” jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden Jokowi melihat bahwa kondisi harga-harga di pasar telah sejalan dengan kondisi makro ekonomi, terutama berkaitan dengan besaran inflasi. Dengan kondisi harga yang relatif stabil ini, Presiden berharap tidak ada pihak-pihak yang berkata sebaliknya.
“Inflasinya stabil, harga di pasar juga stabil. Jadi jangan sampai ada yang teriak di pasar harga mahal-mahal. Nanti ibu-ibu di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mal,” tegasnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menjelaskan bila terjadi lonjakan harga bahan pokok maka dirinya akan langsung memerintahkan Menteri Perdagangan untuk menjaga stabilitas harga.
Meski demikian, dirinya tidak memungkiri jika menjaga keseimbangan harga antara petani atau peternak dengan konsumen bukanlah perkara mudah.
“Jadi jangan sampai harganya terlalu rendah, peternak nanti teriak-teriak Kalau sayur murah, nanti petani juga teriak rugi. Jadi ini menyeimbangkannya enggak mudah. Kalau teriak mahal nanti yang marah ya ibu-ibu (pembeli),” tandasnya. (bli)