BMI Tangsel : Bangun Kedekatan Dengan Ulama, Jokowi Terus Memerjuangkan Aspirasi Umat Islam

oleh -

Monitor, Tangsel – Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah yang kental dengan nilai religiusnya. Provinsi yang terdiri atas 8 Kabupaten-Kota ini dikenal memiliki penduduk yang sarat dengan praktik nilai-nilai keislaman.

Baru-baru ini, Presiden Jokowi mengunjungi banyak alim ulama di berbagai wilayah Provinsi Banten. Terakhir, Jokowi menyambangi Pondok Pesantren Darul Hikmah di Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Minggu 4 November 2018.

Disana Presiden Jokowi bertemu Pimpinan Ponpes Darul Hikmah, KH Saidih, ulama berpengaruh sekaligus Ketua MUI Kota Tangsel. Bahkan, banyak ulama lainnya turut hadir dalam silaturahmi itu.

Kedekatan Jokowi dengan ulama dan kyai bukan belakangan ini saja terjadi, sejak diberikan amanat untuk memimpin Indonesia pada 2014 silam, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan telah merangkul NU dan Muhammadiyah dalam kabinet kerjanya.

Sikap demikian, menurut Ketua Bidang Keagamaan Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Tangsel, Rio Arif Witjaksono, merupakan bukti bahwa Jokowi memang berkomitmen memerjuangkan aspirasi umat islam melalui kedekatannya dengan para alim ulama.

“Buktinya terlihat dari intensitas pertemuan Jokowi dengan para ulama di berbagai pesantren yang dikunjungi, termasuk mengundang mereka ke Istana,” kata Rio di kawasan Serpong, Tangsel, Selasa (4/12/2018) malam.

Tak hanya itu, dipaparkan Rio, komitmen memerjuangkan keislaman itu ditunjukkan pula oleh Jokowi dengan membangun Universitas Islam Internasional Indonesia, mendorong pengesahan RUU Pondok Pesantren, serta mengeluarkan Perpres Hari Santri Nasional

“Banyak kebijakan Jokowi yang mendukung kemajuan umat Islam, termasuk sektor ekonominya. Misalnya dengan mendirikan 40 bank wakaf mikro dan mendorong kerja sama dengan perusahaan serta organisasi Islam,” sambungnya.

Dijelaskan Rio, kedekatan Jokowi dengan alim ulama cukup efektif pula dalam menciptakan suasana keberagaman di tanah air. Dimana makna Islam Rahmatan Lil’alamin diterjemahkan secara luas dalam kehidupan berbangsa.

“Dalam pemerintahan Jokowi, keberagaman dalam beragama saat ini sudah terjaga dengan baik” tutur pria yang berprofesi sebagai advokat itu.

Tekad untuk menciptakan keberagaman Islam Rahmatan Lil ‘alamin itu tidak hanya diterapkan di dalam negeri saja, tapi juga mendunia, dimana pemerintah Indonesia berupaya mendukung perdamaian dan kedamaian di dunia, seperti isu di Timur Tengah, bahkan di kawasan Asean terkait isu Rohingya di Myanmar.

Senada dengan itu, Peneliti Kajian Intelijen Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib membeberkan, bukti lain pemerintahan Jokowi begitu peduli terhadap Islam adalah saat digelarnya Reuni Akbar 212 di Monas Jakarta. Kegiatan itu berlangsung lancar dan damai, dengan pengamanan yang diberikan pemerintah.

“Kelancaran acara reuni ini membuktikan rezim Jokowi pro Islam. Acara sebesar itu sangat lancar karena petugas juga sangat membantu,” ucap Ridlwan dikonfirmasi terpisah.

Menurut Ridlwan, kelancaran acara Reuni akbar 212 tersebut tak mungkin bisa terjadi tanpa perhatian serius dari pemerintah. Dengan begitu, tudingan jika rezim Jokowi anti Islam dan membatasi kegiatan umat Islam terbantahkan seketika.

“Ada ribuan aparat keamanan yang mengatur lalu lintas, petugas kebersihan, bahkan jadwal kereta api di Gambir pun dialihkan ke stasiun lain, itu demi kenyamanan peserta reuni kemarin,” tukas Ridlwan.(bli)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.