Monitor, Pamulang – Saat ini minat baca anak atas buku-buku berwawasan terus mengalami penurunan, kondisi itu salah satunya disebabkan tingginya penggunaan gawai yang telah merambah berbagai usia.
Selain menyita waktu untuk kegiatan positif, penggunaan gawai yang tak tepat bagi anak dapat pula meracuni perkembangan pikiran mereka. Oleh karenanya, perlu terobosan baru berbasis teknologi untuk menumbuhkan kembali minat baca bagi anak-anak.
Merespon upaya itu, kini diluncurkan buku 3D yang mengusung teknologi Augmented Reality (AR). Dimana dengan teknologi tersebut, gambar-gambar di halaman buku dapat bergerak dan bersuara memberi penjelasan.
“Kita tahu saat ini penggunaan gawai bagi anak-anak hingga kalangan remaja, menjadi salah satu yang diduga menyebabkan minat baca mereka menurun,” ungkap Hendro Kawi, Direktur Penerbit PT Aku Bisa, saat berbincang di Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (14/9/2018).
“Oleh karenanya, kita buat terobosan dengan menciptakan teknologi, di mana gambar dalam halaman buku dapat bergerak, bersuara. Sehingga merangsang kembali minat baca mereka. Ini adalah hal yang baru pertama kali ada di Indonesia,” sambungnya.
Dikatakannya, peluncuran buku 3D berjudul “Ensiklopedia Mengenal Sains” secara resmi dilakukan di sela acara Indonesia International Book Fair, di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Selatan, hari ini.
“Peluncuran secara resmi di JCC. Kami menarget pemasarannya di kota-kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, termasuk daerah penyangga ibu kota, seperti Tangerang Selatan ini salah satunya,” jelas Hendro.
Penggunaan teknologi AR dalam buku tersebut, bisa dinikmati dengan syarat pembacanya menginstall aplikasi Snap Learn di Play Store maupun App Store. Untuk sistem operasi android, minimal versi Lollipop, sedangkan sistem iOS minimal harus iOS 10.
“Setiap buku ‘Ensiklopedia Mengenal Sains’ memiliki stiker QR di sampul belakang, tiap buku stikernya berbeda-beda,” katanya.
Langkah pertama untuk para pembaca adalah memindai kode QR untuk mengaktifkan aplikasi Snap Learn. Kemudian dilanjutkan dengan memilih buku ‘Ensiklopedia Mengenal Sains’ di Bookshelf, lalu tinggal memindai tiap halaman yang berisi gambar penjelasan.
Saat mencoba memindai halaman bergambar yang ada dalam buku menggunakan gawai, lalu dengan sendirinya gambar itu tampil bergerak 3D di layar gawai, serta memberikan keterangan suara tentang materi yang dijelaskan dalam halaman buku tersebut.
“Sementara ini kami memang baru meluncurkan untuk keperluan umum, tapi sangat terbuka kemungkinan kita bekerjasama dengan sekolah, lembaga pendidikan, untuk menerbitkan buku-buku lainnya,” tandas Hendro.(bli)