Monitor, Bogor- Kemacetan yang ditimbulkan akibat belum dibangunnya sarana terminal, ditambah fungsi Pasar Parung yang belum maksimal serta keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang semakin tumbuh subur di sekitar jalan lingkar Parung, merupakan problem yang harus mendapatkan perhatian khusus dan segera dibenahi.
Hal tersebut diungkapkan Camat Parung, Yudi Santosa saat kegiatan reses anggota DPRD Kabupaten Bogor daerah pemilihan VI (enam) di Aula Kecamatan Parung, Kamis(19/12/2019).
Menurut camat, keterlibatan seluruh stakeholder yang ada di wilayah Parung termasuk sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) sangat penting dalam membangun Parung kedepan.
“Parung adalah muka Bogor Utara yang harus di benahi, sebab kondisinya masih tertinggal jika dibanding dengan kecamatan lain seperti Kemang, Tajur halang, Ciseeng apalagi Depok,” ujar Yudi.
Selanjutnya dikatakan camat, untuk mengurai kemacetan disekitar Parung maka jalan lingkar Parung pun harus dibenahi. Solusinya, kendaraan angkot dari sejumlah trayek yang beroperasi tidak boleh parkir sembarangan dan sebaiknya digiring ke lokasi yang masih kosong sebelum masuk kedalam terminal.
“Intinya Pemerintah Kecamatan bersama potensi yang lain ikut bantu, minimal program jangka pendek, sehingga permasalahan lingkar Parung segera teratasi,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, camat juga mengupas berbagai program pembangunan infrstruktur lainnya di wilayah Kecamatan Parung.
Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Dapil enam yang hadir diantaranya, H.Atma, H.Sanukri, H.A.Tohawi, H.Barkah, H.Irman, H.Edi Kusmana, H.Irvan Tabrani, H.Sutisna dan H.Andi Permana.(zul/mt01).