Monitor, Serpong- Guna mendinginkan suasana menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 nanti, jajaran kepolisian dan TNI rutin menggelar pertemuan lintas sektoral di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Upaya itu, dilakukan untuk mencegah terjadinya gesekan di tingkat akar rumput.
Pihak kepolisian memprediksi, penyelenggaraan Pemilu 2019 ini berbeda dengan pagelaran Pemilu periode sebelumnya. Dimana, pada Pemilu kali ini ada penggabungan antara Pemilihan Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Legislatif (Pileg).
Kapolsek Serpong, Kompol Deddy Kurniawan, memaparkan, Polri dan TNI adalah dua institusi netral yang diamanatkan Undang-Undang (UU) sebagai penjaga keamanan dan pertahanan negara. Oleh karenanya, semaksimal mungkin harus dapat menangkal potensi yang mengancam keamanan maupun gangguan stabilitas nasional.
“Polri dan TNI adalah lembaga yang netral dalam pesta demokrasi ini. Tugas Polri adalah mengemban aspek keamanan, bagaimana agar bisa menjadi pendingin, penyejuk. Karena prediksi pemilu kedepan akan sedikit panas, karena pemilu ini berbeda dengan pemilu sebelumnya,” paparnya dalam rapat sinergitas yang diwakili tokoh lintas sektoral di Mapolsek Serpong, Sabtu (29/9/2018) sore.
Dikatakan Deddy, akan ada 5 lembar surat suara yang akan dipilih pada Pemilu 2019, yakni surat suara untuk DPRD tingkat Kabupaten-Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan surat suara untuk Calon Presiden dan Wakilnya. Dengan jumlah itu, dugaan terjadinya masalah bisa saja terjadi di lokasi-lokasi yang dianggap rawan.
“Dalam proses pemilu nanti bisa saja menemukan masalah, gejolak yang akhirnya menimbulkan potensi kerawanan. Kita harus bisa mendeteksi dini terkait kerawanan apa saja yang bisa timbul,” sambungnya.
Sementara, Danramil 03 Serpong, Mayor Arh Wahyu Hidayat mengungkapkan hal yang sama, dimana penyelenggaraan Pemilu harus menjadi perhatian semua pihak, baik aparat terkait, maupun masyarakat luas. Sehingga, apa yang disebut sebagai pesta demokrasi itu benar-benar dapat terwujud.
“Tujuan pertemuan seperti ini adalah agar kita bisa menyejukkan suasana, kemudian kita inisiasi agar dilaksanakan deklarasi damai Pemilu 2019,” ujarnya.
Tokoh masyarakat serta Muspika yang hadir pun berkomitmen, akan mengawal penyelenggaraan Pemilu dengan tahapan-tahapannya. Dengan kesadaran yang terus dibentuk itu, maka suasana kampanye hingga hari pencoblosan nanti bisa dipastikan akan berlangsung kondusif.
“Saya mewakili organisasi di Tangsel, mendukung penuh rencana deklarasi damai Pemilu 2019. Meski masyarakat kita berbeda-beda pilihan, tapi jalani semuanya dengan rasa kekeluargaan, persaudaraan. Dan apa yang kita bahas ini harus sampai juga ke masyarakat luas, sehingga mereka mengerti dan bersama-sama menjaga kondusifitas kedepannya,” tandas Julham Firdaus, Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Kota Tangsel.(bli)