Monitor, Tangsel- Terjebak di dalam lift gedung 3 Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuat salah seorang pria yang bekerja sebagai loper sebuah koran di Tangsel mengalami traumatik.
Kejadian naas yang dialami pria tersebut pada Jum’at ( 25/10) sekira pukul enam pagi itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Pria yang bernama Didi(43) tersebut menceritakan, bahwa selama bertugas mendistribusikan koran tiap harinya, baru kali ini dia terjebak didalam lift gedung Pemkot.
“Udah kaya di sinetron aja, saya teriak minta tolong tapi ngga ada orang yang datang,” kata Didi saat menceritakan pengalamannya.
Kepanikannya makin menjadi ketika
nomor-nomor emergency yang tertulis didalam lift, tidak tersambung saat dihubungi.
“Semua cara udah saya lakukan, berusaha sekuat tenaga membuka lift dengan tangan, tapi ngga berhasil. Baru lima menit ada didalam lift aja rasanya badan udah pada lemes semua,” ujarnya.
Untungnya sambung Didi, ada satpam yang lewat dan mendengar teriakannya. Kemudian dia langsung menghubungi petugas perbaikan lewat HT nya. Selanjutnya, satpam tersebut juga berusaha membantu nya membukakan pintu lift sehingga ada sedikit udara yang masuk. Setelah lebih kurang 20 menit berada didalam untuk menunggu perbaikan baru lah lift berfungsi kembali.
“Sambil nunggu perbaikan, selama 20 menit didalam lift, saya bisa bernafas dari lubang pintu lift yang terbuka sedikit sehingga ada udara masuk,” sambungnya.
Karena terjebak lumayan lama didalam lift, Didi merasa trauma. Sekujur badannya lemas dan masih terbayang saat terus berteriak minta tolong tapi tidak ada yang datang.
“Setelah diperbaiki, Lift kemudian bisa normal kembali, saya malah lupa seharusnya ke lantai 3 tapi kelewat hingga lantai 7. Saking traumanya saya turun lewat tangga dari lantai 7 kelantai dasar,” ungkap Didi.
Selama ini, sepengetahuannya jika pintu lift mengalami kerusakan maka ada tanda khusus, misalnya ditutup banner atau sejenisnya. Atau juga dilayar ada tanda bulat dan ditengahnya ada strip merah sehingga ketahuan lift tersebut sedang dalam perbaikan.
“Digedung itu ada dua pintu lift, nah saya tadi naik lift yang kanan, naik lantai 1 masih aman, naik ke lantai 2 masih aman, terus lantai 2 ke lantai 3 pertengahan baru tuh ada masalah, langsung mati. Makanya saya langsung panik dah, teriak minta tolong,”urainya.
Didi berharap tidak ada yang mengalami kejadian seperti yang dialaminya saat menggunakan lift di Puspemkot Tangsel. Dia juga memohon agar ketika tangga lift sedang dalam perbaikan harus diberikan tanda khusus sehingga orang tidak terjebak didalam.(mt01)