SERPONG,MT- Untuk menghasilkan produk olahan tempe yang berkualitas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan pembinaan kepada para pengrajin tempe mengenai cara menciptakan produk Tempe berkualitas dan higienis.
Kabid Perindustrian Disperindag Kota Tangsel, Ferry Payacun mengatakan pengrajin tempe sekarang ini harus mempersiapkan mental dan trik bisnis dalam memasarkan produknya.
“Terutama di Kedaung, Pamulang yang merupakan kampung industri Tempe. Kita genjot kualitas produk tempenya. Dari tata cara produksi, tempat produksi hingga kemasan dan sistem pemasaran. Ini kita gembleng terus agar tempe tak lagi konvensional,” kata Ferry di Serpong, Kamis(11/8/2016)
Menurut Ferry, persiapan menghadapi serbuan produk dari luar negeri sudah harus dimulai saat ini juga. Tanpa disadari ragam makanan dari luar negeri sudah menyerbu pasar-pasar modern seperti yang ada di super market.
“Jika ingin menjadi pemenang kata kuncinya harus mempersiapkan sejak awal. Mungkin saat ini menganggap tak perlu, tapi coba rasakan beberapa tahun kedepan produk makanan akan membanjiri pasar Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Anton Wibawa, Kasi Kesehatan Keliling (Kesling) Dinkes Tangsel mengatakan pihaknya terlibat dalam pembinaan peserta Kampung Industri Tempe. Kata dia, Dinkes Tangsel bertugas untuk menjaga mutu, higienitas serta pengaturan limbah pengrajin tempe agar tidak mencemarkan lingkungan.
“Pemerintah memiliki banyak aturan dari Udang-Undang Kesehatan, Undang-undang perlindungan konsumen, peraturan pemerintah tentang keamanan pangan dan gizi. Itu semua untuk melindungi masyarakat baik produksen dan konsumen. Kita ingin tempe dari Tangsel tidak lagi mengunakan daun. Jika itu yang tetap dikenakan, pasti akan tertinggal,” tandasnya. (mt01)