Monitor, Tangsel – Setelah 13 hari berlalu sejak meninggalnya Aurellia Qurrota Aini (16) pada Kamis 1 Agustus 2019 lalu, akhirnya Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany meminta maaf secara terbuka kepada pihak keluarga.
Hal itu disampaikan Airin saat memberikan keterangan bersama di Mapolres Tangsel. Dengan gimik wajah berkabung, dia mengakui ada hal-hal yang dianggapnya tak pantas diterapkan pada peserta pelatihan Paskibraka.
“Sebagai bentuk pertanggungjawaban, kita akan lakukan evaluasi,” ujarnya, Selasa (13/8/2019).
Dia pun sempat bercerita pengalamannya saat menjadi anggota Paskibraka pada tahun 1992. Saat itu, ucap Airin, ada pola pelatihan fisik yang dijalani seperti push up, jalan berjongkok, dan lari. Namun semua diterapkan dalam batas kewajaran.
“Saya pernah mengalami dalam pola pembinaan itu dilakukan, kekuatan fisik harus ada, tapi yang seperti apa?,” seru Airin.
Lebih lanjut Airin meminta maaf kepada keluarga almarhumah Aurel. Ucapan itu diulanginya kembali, setelah yang pertama disampaikan langsung kepada kedua orang tuanya, Farried Abdurrahman dan Sri Wahyuniarti, ketika mendatangi Puspemkot Tangsel pagi tadi.
“Saya atas nama pribadi dan Wali Kota meminta maaf, saya berjanji hal ini tidak ada lagi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan, Kasatreskrim AKP Muharram, Komisioner KPAI Jasra Putra, dan pemerhati anak Seto Mulyadi. Meski telah meminta maaf sebagai pihak yang bertanggung jawab, namun Airin sendiri masih menunggu hasil investigasi Inspektorat
“Kita akan tunggu hasil penyelidikan dari Inspektorat,” tukas Airin.
Sebelumnya, KPAI dan Kak Seto sendiri mengkritik pengungkapan kasus meninggalnya Aurel yang dinilai lamban. Lantas mereka pun mendatangi Mapolres Tangsel Senin 12 Agustus 2019, kemarin, dan mendesak agar pihak kepolisian memberi keterangan hasil penyelidikan kepada publik selambat-lambatnya 1×24 jam.(bli)