Disebut Keluarkan Kebijakan Dadakan, Ini Penjelasan Gubernur Banten

oleh -

Monitor, Kab.Tangerang,- Bupati Tangerang, Ahmad Zaki Iskandar berharap jangan ada kebijakan yang dadakan seperti kebijakan penutupan tempat wisata di Banten, pada liburan lebaran kemari.

“Surat Instruksi Gubernur terkait penutupan wisata di Provinsi Banten memang dadakan, walaupun mendadak tapi merupakan salah satu langkah yang harus kita lakukan demi meminimalisir penyebaran covid-19 di Banten,” kata Zaki, saat mengikuti Rapat Virtual dengan Gubernur Banten, kemarin.

Katanya, memang kebijakan ini tidak populer dan dadakan, yang tentu saja berdampak keluhan-keluhan masyarakat yang tidak setuju di beberapa lokasi wisata yang ada di Kabupaten Tangerang, sama dengan yang terjadi di Serang dan Pandeglang dan daerah-daerah lain di Banten.

“Tapi alhamdulillah secara umum, komunikasi dapat berjalan dengan baik dan Insya Allah Pemerintah Kabupaten Tangerang akan memberikan bantuan kepada para pedagang yang terkena dampak penutupan tempat wisata di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Menurutnya, keputusan mengenai penutupan tempat wisata baik dimajukan atau ditambah, Bupati kembali serahkan kepada Gubernur Banten karena dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan kesehatan, semua harus dipikirkan dengan baik.

“Ke depan untuk mengantisipasi hal-hal agar tidak terjadi lagi keputusan-keputusan yang dadakan untuk hal-hal yang strategis, mungkin ada baiknya kita mempersiapkan opsi-opsi ataupun langkah-langkah mitigasi dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tangerang secara langsung meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk mengirimkan alat tes antigen ataupun PCR, begitu juga dengan vaksin karena Kabupaten Tangerang sudah siap 15 ribu vaksin per hari.

“Kalau ada distribusi vaksin dari Kementerian ataupun pusat, Kabupaten Tangerang juga mohon dipertimbangkan dan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin dengan jumlah yang sangat banyak karena jumlah populasi di Kabupaten Tangerang adalah yang paling tinggi di Provinsi Banten,” jelas Zaki.

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengakui bahwa keputusan yang Ia ambil berupa larangan atau penutupan tempat wisata, adalah kebijakan yang sangat tidak populer.

Akan tetapi, jelas WH, keputusan tersebut terpaksa diambil demi kepentingan masyarakat luas, agar tidak terjadi penularan Covid-19 di tempat wisata.

“Kita memahami adanya protes dan ketidak puasan masyarakat terhadap kebijakan yang kita ambil, itu adalah wajar karena dari sekian banyak yang taat ada saja yang tidak taat, tapi kita mengutamakan kemaslahatan dan keselamatan meskipun pahit dirasakan tetapi itu semua demi kebaikan,” kata WH.

WH juga mengapresiasi atas kerja keras para Bupati/Walikota dan jajarannya serta TNI Polri yang berada di garda terdepan sepanjang Lebaran.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari Bupati/Walikota dan juga respon yang baik dan saya lihat di lapangan ada soliditas di kalangan Bupati dan Walikota, saya sangat mengucapkan terima kasih banyak karena masalah Covid-19 ini bukan hanya masalah Presiden tetapi masalah kita semua, pendekatannya memang semua berhubungan dengan masyarakat dan kepentingan negara di atas kepentingan lainnya, kepentingan negara tidak boleh terkalahkan oleh kepentingan segelintir orang,” pungkasnya. (mt02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.