Monitor, Kab. Tangerang,- Tokoh Pemuda yang menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Teluknaga, Prayogo Ahmad Zaidi mengungkapkan, bahwa perubahan masyarakat dari masyarakat homogen ke masyarakat heterogen di wilayah Kecamatan Teluknaga, menjadi pemicu persaingan positif dan memberikan efek baik tentang pentingnya pendidikan.
“Efek perubahan masyarakat dan efek pembangunan di wilayah Kecamatan Teluknaga berdampak baik untuk masyarakat, akan tetapi kesemuanya itu harus di persiapkan secara matang, dan yang paling utama adalah bagaimana kita dapat mencetak SDM (sumber daya manusia) yang mampu bersaing di era industri digital ini, paparnya,” kata Prayogo dalam keterangan tertulis yang diterima monitortangerang.com, Jumat (25/3/22).
Kata Prayogo, rencana Pemerintah Kabupaten Tangerang yang sebentar lagi akan merealisasikan pembangunan SMPN 4 Teluknaga, akan menjawab kebutuhan pendidikan bagi masyarakat yang berada di wilayah utara Kecamatan Teluknaga.
Pria yang akrab disapa Yogo itu pun berharap Pemerintah Daerah mampu menterjemahkan sistem pendidikan nasional yang menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi managemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sebagaimana di amanatkan dalam undang-undang No.20 tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional.
“Saya sangat mensuport dan mendukung, berdirinya SMPN 4 (Sekolah Menengah Pertama Negeri ) yang rencananya akan segera di realisasikan tahun ini oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, di Desa Lemo Kecamatan Teluknaga,” ujarnya.
Yogo menjelaskan, saat ini Kecamatan Teluknaga hanya memiliki 3 SMP Negeri, yakni SMPN 1 di Desa Kampung Melayu Barat, SMPN 2 di Desa Kebon Cau, SMPN 3 di Desa Kampung Melayu Timur.
Dari tiga sekolah yang sudah berdiri dan beroperasi ini, tambah Yogo, tentunya tidak dapat mengcover kebutuhan pendidikan masyarakat di wilayah Kecamatan Teluknaga, karena letak sekolah yang ada saat ini, hanya berada diwilayah selatan dan tengah Kecamatan Teluknaga.
“Dengan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) juga berdampak kurang baik untuk masyarakat Kecamatan Teluknaga yang berada di wilayah utara seperti Desa Lemo, Desa Muara, Desa Tanjung Pasir, dan Desa Tegalangus,’ ucapnya.
Yogo menegaskan, jika mengacu pada Permendikbud No.20 Tahun 2019 Pasal 16 yang menjelaskan tentang penerimaan peserta didik baru melalui jalur zonasi paling sedikit 80% dari daya tampung sekolah, jalur prestasi paling banyak 15%, dan jalur perpindahan tugas orang tua/wali murid paling banyak 5% dari daya tampung sekolah, tentunya akan menyulitkan masyarakat yang berada di utara Kecamatan Telukanga, untuk mendapatkan akses sekolah.
“Dengan adanya rencana pembangunan SMPN 4 yang akan segera berdiri ini, tentunya menjadi solusi terbaik bagi masyarakat, karena itu adalah hal yang sangat di nanti-nanti oleh masyarakat,” tungkasnya. (mt02)