Monitor, Tangsel- Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang Selatan, Kamis (22/2/2018) mengundang sejumlah tokoh umat lintas agama, perwakilan warga tiap kecamatan dan organisasi kemasyarakatan Forum Wanita Nasional Indonesia (Forwani) dalam acara rapat koordinasi monitoring evaluasi pencegahan penghentian dan pemulihan pasca konflik.
Kegiatan Rakor tersebut digelar di sebuah rumah makan kawasan Serpong dan dihadiri Kepala Kesbangpol Tangsel, Azhar Syam’un, Ketua Yayasan Maestro, Adang Ruhiyat, Wakasat Intel Polres Tangsel, Parman Naenggolan SH, Perwakilan Kantor Kemenag Tangsel sekaligus Sekretaris MUI, H. Abdul Rozak.
Kepala Kesbangpol Tangsel, Azhar Syam’un dalam sambutannya mengatakan bahwa sikap individualisme dan ketidakpedulian antar warga kerapkali memicu kerawanan dan konflik sosial. Kondisi tersebut tercipta karena warga yang tinggal tidak saling kenal dengan tetangganya sendiri.
Pada kesempatan tersebut banyak hal yang dikupas oleh para narasumber kegiatan, terutama terkait pencegahan dan penanganan konflik sosial dimasyarakat.
Seperti diungkapkan perwakilan Kemenag Tangsel, H.Abdul Rozak yang menjelaskan bahwa konflik yang terjadi sesungguhnya berawal pada alam pikiran dan perasaan manusia. Oleh karenanya, penanganan konflik sosial yang dilakukan harus melalui tiga tahapan yakni pencegahan , penghentian dan penanggulangan konflik.
“Mari kita bangun kondisi yang kondusif dimasyarakat sehingga tidak timbul perpecahan,” ajak Rozak. (kom)