GEMATA Desak Pemerintah dan Aparat Tindak Tegas Peredaran Gas Oplosan dari Rumpin ke Wilayah Tangsel

oleh -
photo : Ilustrasi gas oplosan

Monitor, Tangsel — Gerakan Mahasiswa Tangerang Selatan (GEMATA) menyatakan keprihatinan mendalam terhadap maraknya aktivitas mobilisasi gas oplosan yang diduga berasal dari wilayah Rumpin dan secara bebas melintasi serta memasuki kawasan Tangerang Selatan.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi monitortangerang.com pada Jumat(20/6/2025), GEMATA mengungkapkan temuannya di lapangan yang menunjukkan bahwa gas-gas oplosan tersebut diangkut menggunakan kendaraan seperti mobil losbak berpenutup terpal maupun mobil box kecil, diduga kuat digunakan untuk menghindari pantauan pihak aparat.

Aktivitas ini sangat meresahkan dan mengancam keselamatan warga, mengingat potensi bahayanya terhadap ledakan serta dampak buruk bagi konsumen rumah tangga dan pelaku usaha kecil.

“Kami menilai bahwa ini adalah bentuk pembiaran yang tidak bisa ditolerir. Jika dibiarkan, peredaran gas oplosan ini bisa berujung pada bencana,” ujar Koordinator Umum GEMATA, Ahmad Iman.

Dalam pernyataannya GEMATA mendesak agar Pemerintah Kota Tangerang Selatan, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Satpol PP, untuk segera melakukan razia intensif dan inspeksi mendadak (sidak) ke titik-titik distribusi gas.

Aparat Kepolisian, untuk menindak tegas pihak-pihak yang terbukti mengedarkan gas oplosan secara ilegal, serta memperketat pengawasan jalur masuk dari wilayah Rumpin.

Selanjutnya, kepada pihak Pertamina atau pihak berwenang terkait, agar segera mengevaluasi distribusi gas resmi dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya penggunaan gas oplosan.

Apabila tidak ada tindakan konkret dari pihak berwenang dalam waktu dekat, GEMATA menyatakan siap turun ke jalan dan menggelar aksi demonstrasi terbuka sebagai bentuk peringatan keras terhadap lemahnya pengawasan distribusi gas di wilayah Tangerang Selatan.

“Kami tidak akan tinggal diam. Ini adalah soal nyawa dan hak atas keamanan warga,” tutup Ahmad Iman.

(*/red)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.