Monitor, Tangsel – Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dinilai lebih mewakili aspirasi umat islam. Selain alasan Kiai Ma’ruf adalah tokoh ulama, faktor penentu lainnya adalah kebijakan-kebijakan selama Jokowi memimpin yang banyak menjadi terobosan dalam pengembangan dunia Islam Indonesia.
Komitmen Jokowi dalam memerjuangkan kepentingan umat Islam bisa terlihat dari beberapa kebijakannya, antara lain penetapan Hari Santri Nasional, mendirikan 40 bank wakaf mikro, mendorong kerja sama ormas Islam dengan perusahaan besar.
“Jangan pernah meragukan komitmen keislaman Jokowi, apalagi bersama Cawapres Kiai Ma’ruf Amin. Pasangan ini akan terus memerjuangkan nilai Islam sebagai spirit transformasi dan perdamaian di semua bidang, terutama pendidikan, dakwah, ekonomi dan kesehatan,” ungkap Rio Arif Wicaksono, Pengurus GP Ansor Tangerang, Selasa (2/4/2019).
Menurut Rio, masyarakat Banten dikenal sebagai wilayah yang kental dengan nilai religiusitasnya. Sehingga tentu saja, masyarakatnya sangat mempertimbangkan sosok pemimpin yang akan dipilih berdasarkan kepedulian terhadap dunia islam.
“Masyarakat Banten akan memilih mana pemimpin yang lebih dekat kepada dunia islam, dan mana yang hanya janji-janji saja,” terangnya.
Dikatakan dia, pasangan Jokowi-Ma’ruf lebih mewakili aspirasi umat Islam itu diperkuat pula oleh kesimpulan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Indo Barometer terkait Pilpres 2019 baru-baru ini.
“Hasil survei itu menunjukan ternyata mayoritas responden muslim menganggap pasangan Jokowi-Ma’ruf lebih mewakili aspirasi umat dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Sandiaga,” sambungnya.
Dijelaskannya, survei itu menjelaskan jika mayoritas responden Islam sebesar 47,1 persen dari total sebanyak 87,9 persen responden menyebut bahwa pasangan Jokowi-Ma’ruf paling mewakili aspirasi umat Islam.
Sementara, dilanjutkan Rio, pasangan Prabowo-Sandi hanya dipilih oleh 28,2 persen responden yang mengaku jika keduanya mewakili aspirasi umat islam. Sedangkan sisanya, 24,7 persen tidak memberikan jawaban atau tidak tahu.
“Mayoritas pemilih muslim Indonesia menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Survei Indo Barometer merilis bahwa sebesar 45,5 persen umat Islam menyatakan paling terwakili oleh Joko Widodo. Sedangkan 30 persen umat Islam menyebutkan terwakili oleh Prabowo Subianto. Lalu sebanyak 24,5 persen tidak menjawab.
Survei itu juga mengulas, bahwa 55,4 responden memercayai sosok KH Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) lebih mewakili aspirasi umat Islam. Dibandingkan dengan Cawapres Sandiaga yang hanya memeroleh 24,8 persen pengakuan responden. Dan yang menjawab tidak tahu sebesar 19,8 persen.
Jumlah sampel pada survei itu di dapat dari 1.200 responden, dengan margin of error sebesar sekira 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.(bli)