Monitor, Tangsel – Memasuki H-8 lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, situasi para pemudik di terminal Pondok Cabe, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), masih terlihat sepi. Hal itu sangat berbeda, jika dibandingkan dengan agen PO (Perusahaan Otobus) Bus di luar terminal yang banyak dipadati para calon penumpang.
Pantauan di terminal Pondok Cabe pada Senin (27/5/2019) sore, nampak ruang tunggu calon penumpang di lantai 2 nyaris kosong. Hanya ada beberapa penumpang yang tengah menunggu jadwal keberangkatan bus ke luar daerah.
Salah satu agen PO Bus Sudira yang ditemui, Mumu (35), menuturkan, tak ada lonjakan jumlah penumpang memasuki pekan terakhir ramadan. Situasi itu hampir sama dengan tahun lalu, di mana calon penumpang lebih memilih berangkat dari PO Bus di lokasi lain seperti di Parung, Pondok Cabe, maupun Ciputat.
“Sepinya sama seperti tahun lalu, kita sekali berangkat satu bus isi 32 penumpang tujuan Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Itu pun harus jemput ke banyak titik seperti PO bus di Parung, Pondok Cabe, Ciputat, Pasar Rebo, terus sampai Klari, baru terisi segitu,” kata Mumu di ruang pemesanan tiket.
Menurut dia, ada banyak penyebab yang membuat sepinya calon penumpang di terminal Pondok Cabe. Diantaranya soal akses menuju terminal yang dianggap cukup jauh dari jalan utama. Meskipun ada pula faktor lain, seperti belum masuknya waktu cuti dan libur para pekerja.
“Paling utama ini akses ke terminal, jauh dari jalan utama. Calon penumpang masuk ke dalam itu lumayan jaraknya dari depan. Ada juga memang pengaruh waktu cuti dan libur lebaran, jadi sekarang belum ramai yang mudik,” imbuhnya.
Dia memprediksi, puncak arus mudik di Terminal Pondok Cabe akan terjadi pada hari Rabu 29 Mei. Di mana kebanyakan pekerja mulai memasuki cuti ataupun libur menjelang lebaran. Walaupun, jelas Mumu, tetap saja lonjakan penumpang nantinya tak akan terlalu ramai.
“Kemungkinan tanggal 29 puncaknya. Kalau berkaca dari tahun lalu ya nggak terlalu ramai, tahun ini prediksi kita juga sama, Maka nya kebanyakan PO di sini bisa dikatakan mengeluh semua soal jumlah penjualan tiket,” ucap pria yang telah 4 tahun bekerja di PO Sudira itu.
Untuk harga tiket bus antar provinsi sendiri diketahui, ada kenaikan hingga 2 kali lipat. Misalnya untuk tujuan Jawa Tengah, saat ini harga tiket mencapai Rp400 ribu kelas eksekutif, padahal pada waktu normal hanya sekira Rp180 ribuan.
Lalu untuk bus tujuan Jawa Timur, harga tiket bus kelas eksekutif mencapai sekira Rp500 ribu, sedangkan jika pada waktu normal harganya hanya dijual Rp200 ribuan saja. Kenaikan harga tiket itu disebutkan, terjadi setiap tahun menjelang libur hari raya.
“Setiap tahun wajar naik harganya, bisa sampai dua kali lipat lebih,” jelasnya lagi.
Salah satu penumpang yang ditemui di lokasi, Mirna (31), mengaku hendak mudik bersama keluarga kecilnya ke kampung halaman di Jawa Timur. Dia mengungkapkan, lebih memilih berangkat melalui terminal Pondok Cabe dengan alasan kenyamanan dan keamanan.
“Di sini kan fasilitasnya lengkap, ruang tunggunya nyaman juga, karena kita kan sekeluarga ada anak masih kecil-kecil juga. Maka nya mending berangkat dari sini saja,” tuturnya.
Terminal Pondok Cabe sendiri diresmikan di penghujung tahun 2018 lalu. Kini pengelolaannya berada di bawah Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), setelah sebelumnya berada dalam naungan Pemerintah Kota Tangsel. Terminal ini diwujudkan sebagai pengganti dari terminal Lebak Bulus.(bli)