Monitor, Bogor – Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Mukri Ajie menghadiri peletakan batu pertama Masjid Agung Jabal Nur Gunung Sindur yang dilangsungkan pada Sabtu (30/7/2022).
Selain aparat Muspika Kecamatan Gunung Sindur, kegiatan yang sekaligus mengambil momentum peringatan 1 Muharam 1444 Hijriah tersebut dipusatkan di alun-alun samping gelanggang olahraga masyarakat (GOM) itu turut dihadiri sejumlah pengusaha dan tokoh masyarakat, serta alim ulama setempat.
Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Mukri Ajie dalam sambutannya sangat mengapresiasi langkah yang diambil camat Jajang Dace Hatomi yang telah berani untuk mengambil langkah membangun sarana ibadah berupa masjid agung yang nantinya bisa menjadi ikon peradaban Islam bagi masyarakat Gunung Sindur.
“15 tahun yang lalu camat ganti camat, pembangunan masjid belum bisa terlaksana. Sekarang, mimpi yang indah itu insyaallah akan menjadi kenyataan,” ujarnya.
KH Mukri Ajie juga memberikan pesan kepada camat agar tidak takut dalam membangun rumah Allah. Sebab menurutnya anggaran 15 Miliar sangat kecil bagi Allah untuk bisa diwujudkan.
Ketua MUI Kabupaten Bogor yang asli warga Parung tersebut sebelumnya juga memberikan tantangan kepada camat untuk bisa membangun sebuah masjid agung.
Baca Juga: Masjid Jabal Nur Bakal Jadi Islamic Center di Gunung Sindur
“Pa Camat kalau ada masjid di sini pasti sangat asyik nih, lokasinya sangat strategis. Semuanya insyaallah sangat mendukung. Kayanya sih tahun 2023 udah bisa jadi, paling lambat,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Camat Gunung Sindur, Jajang Dace Hatomi bercerita bahwa, awal ia ditempatkan di Kecamatan Gunung Sindur pada tahun 2021 sempat punya pengalaman menarik. Yakni pernah keliru solat menghadap arah timur karena belum tahu arah kiblat di rumah dinasnya yang baru.
Baca Juga: Camat Gunung Sindur Pastikan Peletakan Batu Pertama Masjid Jabal Nur di Bulan Muharram 1444H
Selanjutnya, selang beberapa bulan bertugas dirinya juga belum pernah mendengar suara azan di sekitar kecamatan. Sehingga tergerak keinginan untuk memasang toa mushola agar bisa mendengar kumandang adzan. Namun setelah cerita dengan salah seorang tokoh, ia malah disarankan untuk membangun sarana ibadah berupa masjid.
“Ada satu orang yang membuat saya nekat ingin membangun masjid di sini (Gunung Sindur),” kata Camat.
Guna mencari dukungan akan ide tersebut, camat juga melakukan jaring aspirasi ke para tokoh masyarakat dan alim ulama. Sehingga akhirnya ide tersebut menuai banyak dukungan.
“Malah, ada juga warga yang bertanya kenapa yang dibangun malah GOM terlebih dulu bukan masjid,” pertanyaan warga kepada Camat saat melakukan sosialisasi.
Seiring berjalannya waktu, camat pun kumpul dengan para kepala desa se- kecamatan Gunung Sindur guna mewujudkan ide membangun masjid.
“Saya dalam hati bertekad untuk bisa memulainya pada 1 Muharam 1444 H, tapi belum berani cerita kesiapa-siapa” terangnya.
Selanjutnya, sambung camat disepakati dengan para kepala desa dan MUI kecamatan untuk memberikan nama masjid Jabal Nur yang artinya kurang lebih cahaya di Gunung Sindur.
Kepada sejumlah tokoh yang hadir camat juga mengajak untuk ikut membantu mewujudkan impian warga masyarakat membangun Masjid Jabal Nur yang nantinya bisa berfungsi untuk berbagai kegiatan keagamaan.
“Tolong promosikan dagangan saya. Tidak perlu kecil hati yang namanya membangun rumah Allah pasti jadi,” pungkas camat.
Acara juga dirangkai dengan santunan anak yatim piatu perwakilan dari setiap desa. Kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Camat dan sejumlah tokoh disaksikan langsung Ketua MUI Kabupaten Bogor, serta penggalangan dana pembangunan melalui proses lelang kepada sejumlah tamu undangan.(mt01).