Monitor, Tangsel – Sekira seribuan warga tak mampu yang terdiri atas janda jompo, anak yatim, dan fakir miskin lainnya memenuhi pelataran masjid Al Ikhlas BSD, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (28/4/2019).
Mereka datang dari berbagai wilayah di Kota Tangsel sejak pagi hari, demi mendapatkan paket Sembako gratis. Bahkan jumlah warga yang terus berdatangan kian tak tertampung, hingga membuat antrian mengular di sekitar masjid.
Sebenarnya panitia penyelenggara telah menyiapkan 1000 paket Sembako yang diperuntukkan bagi warga yang telah memiliki kupon. Namun karena jumlahnya melebihi target, akhirnya mereka yang mengantri harus menunjukkan kartu identitas masing-masing sebagai pengganti kupon.
Sulastri (60), warga yang tinggal di sekitaran Rawa Buntu menuturkan, dia rela menempuh perjalanan sepanjang 2 kilometer dari rumahnya ke lokasi pembagian Sembako gratis dengan berjalan kaki. Hal itu dilakukan demi mendapatkan 1 bungkus paket berisi beras, minyak goreng, gula, teh, tepung dan margarin.
“Tadi pagi kesini sama ibu-ibu tetangga, jalan kaki bareng-bareng. Lumayan jaraknya tapi nggak terasa. Harga Sembako pada mahal, maka nya kita milih antri kesini dapat gratis,” katanya, Minggu (28/4/2019).
Warga lainnya, Nurhayati (67), mengungkapkan hal yang sama. Janda tua yang bekerja sebagai tukang urut keliling itu mengaku jika pembagian paket Sembako gratis sangat membantu ketersediaan kebutuhan pokoknya sehari-hari.
“Nggak apa-apa antri juga, ini kan lumayan buat persediaan bulan puasa nanti,” ucapnya.
Panitia penyelenggara menjelaskan, bahwa pemilihan paket Sembako yang dibagikan kepada 1000 warga tak mampu itu telah disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar. Di mana sangat membutuhkan kebutuhan pokok konsumsi jelang memasuki bulan suci ramadhan pekan depan.
“Mereka ini sudah kita data, jadi memang setiap tahun program seperti ini rutin kita lakukan. Apalagi kita tahu sebentar lagi memasuki bulan suci ramadhan, tentu kebutuhan pokok seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat. Sedangkan harga-harga di pasaran meningkat, tentu akan sangat membantu mereka,” ucap Susanti Pertiwi, Ketua Panitia Pembagian Paket Sembako.
Dijelaskannya, Sembako gratis itu digalang dari para donatur selama 1 bulan terakhir. Umumnya mereka membantu berupa barang langsung seperti beras, minyak goreng, tepung dan gula. Setelah terkumpul, lalu panitia yang seluruhnya merupakan kalangan ibu-ibu majelis taklim mengemas dan mendata siapa saja yang menerima bantuan tersebut.
“Inilah kekuatan dari “The Power of Emak-Emak”. Satu bulan ini kita upayakan agar program bisa berjalan maksimal. Jadi harapan kita agar kegiatan seperti ini bisa menular ke yang lainnya, hingga bisa saling membantu terhadap sesama,” tuturnya.
Sementara, Wakil Ketua Yayasan Masjid Al-Ikhlas, Heru Suswoyo, menyebutkan, pembagian paket Sembako diharapkan mampu memererat tali silaturahmi antar warga. Sekaligus memupuk jiwa untuk saling berbagi, antara yang mampu dengan yang tidak mampu.
“Ini memang diinisiasi oleh yayasan Masjid Al-Ikhlas. Harapannya agar tali silaturahmi terus terjalin erat, karena sesuai tema bahwa infaq itu akan memunculkan berkah bagi kita semua,” tukasnya.(bli)