Monitor, Bogor – Memperingati hari jadi ke-79 yang jatuh pada hari ini, Senin (03/01/2022) Pemerintah Desa Rawa Kalong bersama sejumlah tokoh masyarakat, pemuda dan alim-ulama bahu-membahu untuk menyukseskan acara bersejarah tersebut
Pantauan monitortangerang dilokasi acara, terlihat tenda untuk menyambut para tamu undangan dan panggung besar untuk tabligh akbar sudah terpasang, selain itu ada sederet poto-poto kepala desa hormat yang dijejerkan rapi di dekat panggung sebagai pengingat akan sejarah kepada generasi penerus.
Dihubungi monitortangerang.com, Ketua Yayasan Peduli Anak Yatim Nurul Adziem (Yapayana), Ustadz Nawan Gele yang tergabung dalam kepanitiaan mengungkapkan bahwa panitia penyelenggara Hari Jadi Desa Rawa Kalong ke-79 yang terdiri dari unsur pemerintah desa, ketua lingkungan, tokoh masyarakat, pemuda dan alim ulama setempat sudah siap menyukseskan acara hari ini yang bakal digelar di lapangan sepak bola Siliwangi, Dusun Ciater.
“Iya , sudah siap nanti jam 13.00 acaranya dibuka dengan kegiatan upacara,” kata Ustad Nawan, Senin(03/01/2022).
Ustadz Nawan menjelaskan bahwa selain upacara, kegiatan siang nanti juga diisi dengan berbagai kreasi seni budaya warga desa, penyerahan hadiah pekan olah raga desa (Pordes) pertandingan Bulu Tangkis, pemberian cinderamata kepada kades hormat yang masih hidup, sementara kepada yang sudah meninggal cindera mata rencananya akan diberikan kepada perwakilan ahli warisnya.
“Kami juga akan memberikan santunan kepada 140 anak yatim/piatu se-Desa Rawa Kalong, sementara pada malamnya diisi kegiatan tabligh akbar,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Desa Rawa Kalong, Wardi menjelaskan bahwa Hari Jadi Desa Rawa Kalong ke-79 diperingatii bertujuan tidak sebatas seremoni, even ini sebagai pengingat bagi generasi penerus di desanya yang nantinya akan melanjutkan kepemimpinan Rawa kalong di masa depan. Menurutnya, harus ada momentum tahunan yang di rayakan rutin tiap tahun oleh seluruh warganya, sehingga akan timbul rasa cinta untuk membangun desa.
“Generasi penerus di sini (Rawa Kalong-red) harus mengenal para pemimpin- pemimpin di desa ini dari awal, yakni sejak zaman kolonial Belanda. Dengan begitu mereka akan memahami sejarah dan kiprah bagaimana Rawa Kalong di bangun dari masa-ke masa,” kata Kades. (mt01)