Monitor, Bogor- Warga Kampung Nagrok RT02RW05 Desa Pengasinan Kecamatan Gunung Sindur, Kamis(7/9/2023) dihebohkan dengan air sumur mereka yang diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite.
Dugaan kuat BBM tersebut berasal dari rembesan tanki penyimpanan salah satu SPBU di Jalan Raya Puspiptek-Gunung Sindur yang lokasinya berada tidak jauh dari rumah mereka.
Terkait hal ini Kepala Desa pengasinan, Nurkholis kepada monitortangerang.com menjelaskan bahwa awalnya ia mengetahui informasi tersebut sekira waktu shubuh. Berasal dari grup WhatsApp aparatur desa.

“Mayarakat kalau bukan ngadu ke RT kemana lagi?. Kemudian RT komunikasi ke saya. Dan jam 6.30Wib saya langsung ke sini (rumah warga terdampak) untuk mengecek kondisinya,” ujar Kades.
Agar kondusif, sambung Kades, kemudian warga yang terdampak dikumpulkan dan difasilitasi untuk menghadap manajemen dari SPBU guna menyampaikan keluhannya.
“Kalau berdasarkan laporan warga, ada 15 rumah yang terdampak. Tapi belum didata semua,” sambungnya.
Pihak SPBU, sambung Nurkholis berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga di RT02 RW 05 Kp Nagrok yang sumur mereka ikut tercemar.
“Manajer Operasional berjanji akan menindak lanjuti dengan atasannya. Minta waktu,” tambahnya.
Guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga yang terdampak, Kades Nurkholis menjelaskan pihak Muspika Kecamatan gunung Sindur juga telah berkoordiasi dengan instansi terkait di kabupaten Bogor. Dan berjanji akan mendistribusikan air bersih.
“Pa Camat sudah koordinasi dengan instansi terkait, hari ini akan dikirimkan tanki air bersih. Kita belum tau jam berapa datangnya,” terang Nurkholis.
Pantauan monitortangerang.com di rumah salah satu warga yang airnya tercemar. Nampak sudah ada garis polisi yang terpasang di dapurnya.
Sementara itu, Hj Encu menceritakan kronologis kejadian awalnya. Air sumurnya tercemar BBM yang diduga jenis pertalite tesrebut.
“Awalnya anak saya jam setengah sebelas malam mau bebersih mau ngocorin air. Saya mah udah tidur. Dia kaget melihat warna airnya tiba-tiba berubah kebiru-biruan,” katanya.
Hj Encu juga menjelaskan bahwa, kejadian air sumurnya bau bensin sebenarnya sudah berlangsung selama dua tahun. Hanya saja kejadian berubah warna pekat seperti saat ini baru sekarang.
“Sudah dua tahun air sumur aromanya bau bensin walaupun airnya bening. Parahnya sekarang. Berubah total. Saya berharap masalah ini bisa segera diberesin,” ungkapnya.(mt01)