Monitor, Kabupaten,- Universitas Mercu Buana melalui tim Industrial Care 2021, menggelar sosialisasi pengelolaan sampah dan budidaya magot kepada masyarakat yang dilaksanakan di Rumah Baca Sahabat Pena, Kampung Alang Besar, Desa Kebon Cau, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Sabtu (31/07/21).
Acara yang digelar secara virtual dan bekerjasama dengan Pemerintah Desa Kebon Cau itu, menghadirkan narasumber yang berkompeten.
Kepala Desa Kebon Cau yang diwakili Sekertaris Desa (Sekdes), Sopiyan Hadi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa Mercu Buana tersebut.
Menurutnya, dengan adanya sosialiasi pengelolaan sampah dan budidaya magot ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah menjadi bermanfaat dan memiliki nilai jual.
“Saya ucapkan terimakasih kepada mahasiswa Mercu Buana yang telah peduli terhadap pengelolaan sampah di desa kami, semoga dengan kegiatan ini akan mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah,” kata pria yang akrab disapa Opan saat pembukaan sosialisasi pengelolaan sampah dan budidaya magot, pada Sabtu (31/07/21).
Ia juga berharap, sosialisasi pengelolaan sampah dan budidaya magot ini, dapat belanjut sampai masyarakat Desa Kebon Cau dapat merealisasikan budidaya magot sebagai salah satu solusi mengatasi sampah di Kabupaten Tangerang khususnya di Desa Kebon Cau.
“Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut agar masyarakat lebih paham cara mengelola sampah yang baik dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, perwakilan tim Industrial Care 2021 Universitas Mercu Buana, Rizqi juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Desa Kebon Cau dan Karang Taruna, yang telah mendukung sosialilasi pengelolaan sampah dan budidaya magot ini.
“Kami berterimakasih kepada Pemerintah Desa, Karang Taruna dan masyarakat Kebon Cau yang telah menyambut baik kegiatan yang kami gelar ini, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat,” pungkasnya.
Sedianya, budidaya maggot dapat menjawab dua permasalahan besar Indonesia. Pertama, maggot dapat menjawab tantangan aspek ekologi karena maggot dapat mengonsumsi sampah organik secara cepat. Kedua, dari aspek ekonomi, maggot merupakan alternatif bahan pakan sumber protein yang tinggi energi dan menghasilkan pupuk organik yang kaya dari bekas larva dengan waktu yang lebih singkat dibanding metode konvensional.
Selain itu, maggot juga telah menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia yang telah diekspor ke berbagai negara diantaranya Eropa. (mt02)