Monitor, Bogor- Cinderamata yang diberikan siswa-siswi pelajar kelas IX (Sembilan) pada momen wisuda ke XIV (empat belas) SMPN 2 Ciseeng membuat haru Kepala Sekolah, Elia Remita.
Ya! Cinderamata yang dibungkus kado tersebut ternyata berisi uang senilai Rp2,5 juta. Dikumpulkan oleh para pelajar yang akan di wisuda, Sabtu (3/6/2023) di Aula Komplek Nubika, Desa Cogreg, Kecamatan Parung.
Baca Juga : Pasca di Wisuda, Siswi SMPN 2 Ciseeng: Seneng Banget!
Kepala SMPN 2 Ciseeng, Elia Remita pun merasa terkejut. Ia tidak menyangka anak didiknya begitu perhatian dengan program yang digagas pihak sekolah untuk membangun sarana panggung kegiatan.
“Saya juga sangat kaget.Kayaknya anak-anak mau bikin surprise. Mau nangis, terharu rasanya. Saya ngga nyangka anak-anak sejauh itu perhatiannya terhadap sekolah. Selama ini kita anggap mereka masih anak-anak. Ternyata luar biasa pemikirannya,” kata Elia Remita saat wawancara kepada monitor online, Sabtu(3/6/2023).
“Saya ngga nyangka anak akan berfikir memberikan cinderamata untuk wali kelasnya. Buat sekolah juga. Pokoknya luar biasa anak-anak didik kita,” tambahnya.
Elia mengatakan bahwa saat ini sekolah sedang membangun panggung. Kemungkinan para pelajar tergerak hatinya untuk memberikan kenang-kenangan nanti. Menyumbang uang untuk dibelikan keramik.
Kepada para siswa yang sudah lulus, maupun masih menempuh pendidikan di SMPN 2 Ciseeng, Elia berpesan agar tetap semangat menuntut ilmu. Tidak putus di tengah jalan.
“Apapun kendalanya jangan dijadikan alasan untuk tidak melanjutkan. Pasti ada jalan kaluar untuk pendidikan. Faktor ekonomi jangan sampai membuat putus sekolah,” tuturnya.
Terkait kegiatan wisuda siswa di SMPN 2 Ciseeng, Elia menjelaskan bahwa tiap tahunnya bergiliran. Ada yang di dalam sekolah dan juga di luar sekolah. Namun, itu semua sebagaimana kesepakatan orang tua siswa.
Menurut Elia yang baru menjabat 1 tahun 7 bulan di SMPN 2 Ciseeng itu, banyak hal positif yang didapat para pelajar pada momen kegiatan wisuda. Yakni, menjadi ajang menampilkan berbagai bakat, ketrampilan dan kreativitas mereka di atas pentas.
Selanjutnya, jika dilakukan di luar sekolah. Siswa juga bisa mengenal setiap daerah yang mereka kunjungi sebagai bahan pembelajaran.(m maulana)