Monitor, Tangsel- Jadi Lurah Pamulang Barat, Mulyadi memiliki historis yang sangat besar. Kini ia kembali bertemu dengan sahabat dan keluarga besarnya untuk membangun Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang. Pasca serah terima jabatan (Sertijab), Rabu(14/6/2023).
Saat wawancara dengan monitortangerang.com, Mulyadi yang kini menjabat Lurah Pamulang Barat mengungkapkan perasaannya.
Baca Juga : Sertijab Lurah Pamulang Barat, Camat Pamulang: Mau Sukses, Seorang Pemimpin harus Lakukan Ini!
“Perasaan, kalau di hati pasti ada kangen ya. Balik sama-sama yang lain. Karena banyak keluarga. Ibarat timbangannya lebih besar di sini (Pamulang Barat). Ya orang udah tau sifat Saya. Orang tau karakter Saya. Orang mungkin tau juga jeleknya Saya,” kata Mulyadi mengawali perbincangan di aula kelurahan.
Jika diluar tanah kelahiran, sambung Mulyadi, kemungkinan orang tidak mengetahui banyak tentang kepribadiannya. Beda halnya dengan di kampung sendiri. Makanya, penting untuk menjaga sikap.
“Ya karena emang di sini tanah lahir. Kita sudah tau budayanya. Karakter manusianya. Tentunya sudah bisa langsung beradptasi. Beda halnya dengan di luar. Kita meraba dulu. Satu bulan, dua bulan tiga bulan. Mungkin bisa setahun baru bisa berjalan,” tambahnya.
Dengan punya historis sebelumnya memimpin di kampung sendiri, menurut Mulyadi bisa menjadi modal untuk membangun komunikasi dengan warga masyarakat.
“Di Pamulang Barat historisnya sangat besar. Dari mulai menjadi Sekdes (sekretaris desa), Plt Sekretaris, definitive sekretaris, hampir 14 tahun. Kemudian pindah jadi Lurah Kedaung lima tahun . belajar di sana (Kedaung) banyak nambah ilmu dan banyak nambah saudara juga. Ada hikmahnya,” tuturnya.
Selanjutnya, Langkah awal dalam mengelola kelurahan Pamulang Barat, Mulyadi mengatakan, akan melihat terlebih dulu internal pegawainya guna melakukan pembenahan jika perlu dilakukan.
“Minimal Kerjasama internal pegawai di dalam dulu. Kalau kerjasamanya sudah oke. Nyaman. Kan kita bisa keluar ke masyarakat,” jelasnya.
Sebab, kebersamaan dengan para Ketua RTRW menurutnya menjadi sebuah keberkahan. Pada acara-acara tertentu sehingga bisa saling sharing.
“Beban sebagai lurah itu Ketika mendapatkan amanah namun tidak terealisasi. Tidak bisa mengatasi suatu masalah,” terangnya.
Untuk Pamulang Barat, Mulyadi berharap, ke depan warga bisa kompak dan pembangunan di segala bidang dapat berjalan dengan baik. Seperti pendidikan dan kesehatan. (m maulana)