Monitor, Tangsel – Baru saja usai mengikuti even pameran Internasional Trade Expo Indonesia 2018 di ICE BSD. Kadin Tangsel Paradigma Baru (PB) yang dinahkodai oleh Mizz Parhadiba menerima kedatangan tamu yang juga rekanan bisnisnya, dikantor Kadin Tangsel Paradigma Baru dikawasan BSD Junction, Serpong, Tangerang Selatan.
Menurut Mizz Parhadiba, kedatangan Mr. Mohamed Elhaddar pimpinan Al Zuhd Alalamia Group dari negara Afrika Libya, merupakan respon yang sangat baik dan positif dari hasil pertemuan awal diajang pameran Trade Expo Indonesia 2018.
“Mr. Elhaddar sangat berminat dan respek terhadap produk minyak wangi yang kami tawarkan saat pertemuan awal di even pameran TEI 2018. Makanya beliau langsung menindaklanjuti hasil pembicaraan awal tersebut, dengan terbang kembali ke Indonesia, khususnya Tangerang Selatan guna mematangkan rencana pembelian minyak wangi dalam beberapa kontainer tahun ini,” terangnya, Rabu (31/10/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Mizz Parhadiba juga menginformasikan bahwa, Kadin Tangsel Paradigma Baru hari Selasa (30/10) sore menandatangani kontrak proyek dengan salah satu BUMN senilai Rp2,4 milyar.
“Kontrak proyek tersebut berada di Bali dan berupa Polyster dan pengecatan. Dan ini adalah beberapa bukti nyata dari komitmen kami Kadin Tangsel Paradigma Baru, untuk menggali bisnis non APBD di Tangsel,” tandasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Hendry Suhardja, wakil ketua perdagangan, industri dan investasi Kadin Tangsel Paradigma Baru, menambahkan bahwa, dari hasil pertemuan dan pembicaraan dengan Mr. Mohamed Elhaddar pimpinan Al Zuhd Alalamia Group, disepakati beberapa hal terkait rencana pembelian produk pengusaha Tangsel berupa minyak wangi.
“Mr. Mohamed Elhaddar meminta jaminan dari pengusaha Tangsel, dalam hal ini meminta kepada Kadin Tangsel Paradigma Baru (PB) untuk menjadi penengah sekaligus legal antara pengusaha Libya dengan para pengusaha Tangerang Selatan, untuk menjamin dan komitmen dari pengusaha Tangsel hanya akan menjual produk barang yang akan diekspornya ke Libya hanya melalui satu pintu saja,” ungkapnya.
Hendry Suhardja menambahkan, dalam pembicaraan dengan Mr. Mohamed Elhaddar tersebut, pihak Kadin Tangsel PB juga menawarkan beberapa produk komoditas para pengusaha dan UMKM Tangsel lainnya untuk dipelajari dan kemungkinan juga dibeli untuk dipasarkan di Libya. Salah satunya Mr. Mohamed Elhaddar diberi kesempatan untuk mencicipi minuman teh hijau cap Munjul hasil produksi UMKM Tangsel.
“Mr. Elhaddar dalam kesempatan pertemuan dengan Kadin Tangsel PB, juga meminta jaminan kualitas mutu barang atau produk yang akan mereka pesan. Pengusaha Libya menyatakan walaupun populasi penduduk mereka hanya 5 juta orang, akan tetapi mereka juga menginginkan produk yang mereka beli memiliki kualitas yang baik,” pungkasnya. (mik)