Monitor, Tangsel – Salah satu warga yang tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), mengidap positif Covid-19. Kakek renta berinisial K (63) itu baru mengetahuinya, setelah mengikuti rapid tes dan swab di salah satu Puskesmas di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kini, K dirawat di Rumah Lawan Covid, Serpong. Sedangkan istrinya, SPT (49), tinggal seorang diri di kamar kontrakan menjalani isolasi mandiri hingga hasil uji swab keluar. Sementara anak, menantu dan cucunya memilih lokasi isolasi di tempat lain.
Tak ada gejala, keluhan yang dirasakan. Hanya saja, bagi keluarga kecil itu dampak terberat adalah kesulitan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Lantaran hanya dari hasil jualan es kakek K lah semua keperluan makan sehari-hari bisa dibeli.
Ketua RW setempat, Nanang H Martadi, menuturkan, empati warganya bermunculan begitu mengetahui Kakek K diisolasi di Rumah Covid. Dengan kata lain, tak ada lagi tulang punggung yang memberikan nafkah sehari-hari bagi istrinya, SPT.
“Waktu warga saya ini (K) diisolasi di Rumah Lawan Covid, akhirnya kita semua pengurus lingkungan rapat bagaimana memikirkan kebutuhan keluarganya yang sedang isolasi di kontrakan. Tanpa diminta, warga saya langsung mengusulkan patungan rutin untuk bantu kebutuhannya,” kata Nanang, Rabu (12/8/2020).
Dilanjutkan Nanang, kepedulian itu terlihat dari saat kakek K mulai diisolasi sejak tanggal 5 kemarin. Warga sekitar membuat jadwal piket untuk memantau kebutuhan SPT di kontrakannya. Iuran sukarela pun terus berjalan guna membeli makanan dan keperluan pokok lain.
“Misalnya hari ini siapa, besok gantian, jadi sukarela semua warga pada membantu. Mau yang mampu atau nggak mampu pada ikut nyumbang,” jelasnya.
Diceritakan Nanang, kakek K kesehariannya adalah penjual es keliling di Jakarta. Sejak pagi hari dia berangkat menggunakan jasa Kereta Rel Listrik (KRL), menuju stasiun Tanah Abang. Di sana, kakek K menyiapkan gerobak dagangannya, lalu menyusuri para pembeli di jalan hingga kawasan Monas.
“Dia jualan es keliling, dari Tanah Abang sampai ke Monas. Setiap hari bolak-balik baik KRL,” tutur Nanang.
Awalnya, kakek K tak menunjukkan gejala apapun atau disebut Orang Tanpa Gejala (OTG). Kondisi terjangkit Covid sendiri baru diketahuinya setelah coba-coba mengikuti Rapid Test gratis di Puskesmas Tanah Abang. Hasilnya pun reaktif, kemudian dilanjutkan dengan uji swab yang menyatakan positif Covid.
“Waktu di sana dinyatakan positif Covid, nah anaknya ngomong ke saya. Saya cek surat hasil tes nya memang positif. Akhirnya kita hubungi Puskesmas Jombang (Ciputat). Di sini dites lagi, memang hasilnya positif, langsung besoknya dibawa ke Rumah Lawan Covid,” bebernya.
Petugas Puskesmas, kelurahan dan pengurus RT-RW setempat langsung melakukan tracking siapa saja yang sempat melakukan kontak fisik dengan kakek K. Mengantisipasi penularan lebih luas, 8 orang tetangga sekitarnya diuji swab dan direncanakan 20 orang lainnya menyusul.
“Yang udah tes swab 7 orang, besok menyusul 20 orang lagi uji swab. Termasuk istrinya (K) sudah uji swab tanggal 5 kemarin, nunggu hasilnya 14 hari baru ketahuan. Kalau hasilnya positif, sangat mungkin diisolasi di Rumah Covid,” ucapnya.
Jumlah pasien Covid di Tangsel mengalami peningkatan. Tercatat data terakhir gugus tugas sore ini ada 663 pasien terkonfirmasi positif. Rinciannya, 498 pasien sembuh, 123 pasien dalam perawatan, dan 42 pasien telah meninggal dunia.(bli)