Monitor, Kabupten- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, kembali membuka rumah singgah penanganan pasien Covid-19 Griya Anabatic di Jalan Desana Indah Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, karena adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang.
“Pembukaan kembali Rumah Singgah Griya anabatic ini adalah sebagai antispasi adanya lonjakan kasus Covid-19 yang terus meningkat di Kabupaten Tangerang dalam kurun waktu 3 minggu terakhir ini,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid saat memimpin rapat persiapan pembukaan kembali rumah singgah di Griya Anabatic, Senin (7/09/20).
Saat ini, kata Sekda, tumbuh cluster terbaru yakni cluster keluarga, yang dikhawatirkan menular terhadap lingkungan.
“Pemerintah khawatir cluster keluarga ini adalah Orang Tanpa Gejala dan itu yang dihawatirkan bisa menularkan terhadap lingkungan keluarga sekitar,” ujarnya.
Karena beberapa pertimbangan tersebut, lanjut Sekda, maka Pemerintah Kabupaten Tangerang memutuskan untuk kembali membuka rumah singgah Griya Anabatic untuk merawat pasien Orang Tanpa Gejala (OTG).
Sekda menjelaskan,rumah singgah penanganan pasien Covid-19 Griya Anabatic direncanakan akan dibuka sampai bulan Desember 2020 mendatang.
“Anabatic ini kita rencanakan akan buka sampai Desember, dan sesuai arahan pak Bupati Tangerang agar Anabatic segera dibuka, maksimal Senin depan harus sudah dibuka dan polanya akan berbeda dengan sebelumnya karena nanti hanya pasien yang OTG saja yang sudah terkonfirmasi yang akan dirawat di rumah singgah Anabatic ini,” ungkapnya.
Kadis Kesehatan Kabupaten Tangerang,dr.Desiriana Dinardiyanti menambahkan, bahwa konsep rumah singgah Griya Anabatic jilid 2 ini memang agak berbeda dengan yang pertama.
“Mungkin yang pertama menerapkan rumah singgah karantina Griya Anabatic ini sebagai rumah sakit kelas D jadi kita mendesain sebuah rumah sakit di Anabatic. Tetapi untuk saat ini kita hanya merawat pasien OTG. Pasien OTG saat ini mungkin sama di nasional kita juga pasien OTG sebanyak 80% dibandingkan pasien dengan kasus dengan gejala berat,” jelasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar secara resmi menutup Rumah Singgah Karantina Griya Anabatic bagi pasien Covid-19, pada tanggal 17 Juli 2020.
Penutupan tersebut dilakukan setelah jumlah kasus corona di Kabupaten Tangerang menurun. Griya Anabatic mulai beroperasi pertama kali pada 20 April 2020.
Berdasarkan data pada saat penutupan hingga 13 Juli 2020, Rumah singgah Griya Anabatic tersebut merawat 234 pasien, di mana 225 di antaranya dinyatakan negatif Covid-19. Sementara 4 pasien dirujuk ke RSUD Tangerang dan RS Siloam Kelapa Dua. Kemudian, 5 pasien lainnya pindah isolasi ke RSUD Tangerang.(mt02)