TANGSEL, MT- Warga Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berbondong-bondong mendatangi kantor kecamatan untuk melakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP).
Warga yang berasal dari sebelas kelurahan ini, Selasa(6/9/2016) terlihat sabar mengantri untuk melakukan perekaman, mereka seolah tak peduli bila pada Senin, (5/9/2016), menara setinggi 40 meter yang berfungsi sebagai server untuk mengirim rekam data ke pusat roboh tersenggol alat berat itu.
“Kalau warga yang mau rekam KTP elektronik sudah antri sejak pukul 06.00 Wib. Malah ada yang sewa angkot menuju kesini,” kata Yudi, salah satu staf yang mengurusi nomor antrian warga, Selasa (6/9/2016).
Layanan bagi warga yang melakukan rekam KTP-elektronik lanjut Yudi, berlangsung hingga pukul 18.00 Wib. Akan tetapi, waktu yang sudah ditentukan itu bisa berubah tergantung banyaknya nomor antrian warga yang belum disebutkan.
“Kadang-kadang sampai jam 10 malam. Itu juga ada aja warga yang mendaftar. Kita terima yang daftar, dengan catatan besok paginya baru dilakukan perekaman,” terangnya.
Yudi mengungkapkan, pihak kecamatan bukan tidak mau melakukan perekaman data. Sebab, setelah melewati pukul 22.00 Wib tersebut, seluruh staf yang mengurusi masalah perekaman e-KTP mulai melakukan verifikasi data hasil rekam warga yang berlangsung seharian penuh.
“Soalnya kita melakukan verifikasi data warga kadang sampai subuh. Paling cepat jam tiga pagi baru selesai,” tambahnya.
Plt Camat Pondok Aren, Makum Sagita menjelaskan, warga yang sudah melakukan rekam KTP elektronik hingga saat ini mencapai 1935 orang. Ia memprediksi, jumlah tersebut bisa saja bertambah hingga batas waktu yang ditentukan yakni 30 September 2016 mendatang.
“Untuk sementara jumlahnya 1.935 orang. Perekaman itu dilakukan mulai Senin kemarin dan Selasa. Bisa saja angka tersebut terus bertambah hingga akhir bulan ini (September),” terangnya.
Untuk pelayanan rekam e-KTP sambung Makum, pihaknya hanya melakukan perekaman hingga Sabtu saja.
“Setelah sepekan bekerja, hari minggunya kita kasih kesempatan buat pegawai libur. Tapi itu pun tergantung kebutuhan, jika situasinya mendesak, hari minggu pelayanan tetap buka,” tandasnya. (mt02)