Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan melakukan uji lapangan dan pemanfaatan perangkat telemedicine. Ujicoba tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Gedung Teknologi III, Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangsel, Selasa (28/8/2018).
Untuk diketahui, Telemedicine merupakan inovasi untuk melakukan diagnosa dan konsultasi medik jarak jauh di bidang kesehatan.
“Saya sangat berterima kasih dengan kerjasama ini. BPPT ada diwilayah Tangsel, sudah komitmen kami, ketika ada uji coba yang dilakukan BPPT, Tangsel menjadi wilayah pertama dalam rangka uji coba hasil riset BPPT ini, baru wilayah lainnya,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
Menurut Airin, kerjasama yang dimulai antara Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel ini diharapkan bisa memudahkan pelayanan kesehatan di Tangsel. Apalagi jumlah dokter spesialis PNS di Tangsel sangat kurang, sehingga dengan alat ini bisa mempermudah dan melakukan pencegahan pemeriksaan dari jarak jauh. Sehingga kita tidak perlu menyimpan satu dokter spesialis di setiap puskesmas karena alat telemedicine ini bisa membantu kita dalam pemeriksaan kesehatan.
“Jika uji coba ini sukses, dan di produksi massal, kami akan menganggarkan alat ini dengan anggaran APBD Tangsel,” ujarnya.
PLT Kepala Dinas Kesehatan, Deden Deni, menambahkan bahwa Puskesmas Pondok Cabe Ilir dan RSU Tangsel dijadikan prototype, dengan percobaan alat baru telemedicine. “Selain telemedicine, kita bekerjasama terkait dengan alat deteksi udara, yang akan dipasang di depan kantor dinas kesehatan untuk melihat kondisi udara diwilayah kantor dinkes,” ungkapnya.
DIterangkan Deden, nantiinya teknologi ini bisa melakukan USG, Rontsen jarak jauh, EKG. “Dokter spesialis ini bisa melakukan pemeriksaan jarak jauh dengan menggunakan alat ini,” bebernya.
Direktur Pusat Teknologi Elektronika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Yudi Purwantoro, Telemedicine merupakan teknologi berbasis telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak jauh.
“(Ide) Teknologi ini muncul karena keterbatasan dokter spesialis. Kalau perangkat yang dikirim tentu bisa tapi kalau dokter (spesialis) kondisinya seperti itu (terbatas),” ujarnya.
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan, teknologi ‘dokter jarak jauh’ yang mereka godok ini, punya perangkat alat pendiagnosa seperti pada umumnya. Hanya saja nantinya akan disematkan sistem komunikasi yang canggih, berguna untuk penghubung dokter di lokasi dan dokter spesialis di tempat lain.
“Jadi nanti perawat dan dokter di training menggunakan perangkat ini, mendiagnosa tetap dokter spesialis,” katanya.
Kepala BPPT Tangsel, Unggul Priyanto, menjelaskan, telemedicine merupakan dokter yang bisa berkomunikasi dengan pasien melalui online. “Ini sudah era-nya, mudah-mudahan sukses bisa diproduksi secara massal,” singkatnya. (mt01)