Kesadaran Pajak Harus Melahirkan Sikap Disiplin Membayar Pajak

oleh -
photo : ilustrasi

Pesatnya pembangunan  Kota Tangerang Selatan 11 tahun terakhir  tentunya tidak lepas dari peran serta masyarakat dalam membayar pajak. Kota yang terdiri dari 7 kecamatan  54 kelurahan dan dihuni lebih kurang 1,5 juta jiwa ini sangat terlihat perubahannya yang begitu drastis setelah dilakukan pemekaran dari Kabupaten Tangerang pada 26 November 2008 silam.

Dengan bermottokan cerdas, modern dan religius  Tangsel  telah mengalami banyak perubahan mulai dari infrastruktur (pembangunan fisik) maupun non fisik. Perkembangan yang begitu pesat tersebut tentu saja dibangun dari hasil pajak yang dibayarkan selama ini.

Hanya saja, secara umum kesadaran masyarakat membayar pajak  hingga saat ini masih belum mencapai tingkat sebagaimana yang diharapkan. Umumnya masyarakat masih sinis dan kurang percaya terhadap keberadaan pajak karena masih merasa sama dengan upeti, memberatkan, pembayarannya sering mengalami kesulitan, ketidak mengertian masyarakat apa dan bagaimana pajak dan ribet menghitung dan melaporkannya.

Namun masih ada upaya yang dapat dilakukan sehingga masyarakat sadar sepenuhnya untuk membayar pajak dan ini bukan sesuatu yang mustahil terjadi. Ketika masyarakat memiliki kesadaran maka membayar pajak akan dilakukan secara sukarela bukan keterpaksaan.

Sosialisasi dan bimbingan teknis (Bimtek) kepada para pelaku usaha di Kota Tangsel terkait perpajakan daerah terus dilakukan Bapenda Kota Tangsel guna membangun kesadaran membayar pajak (photo: dok monitor)

Kesadaran membayar pajak tidak hanya memunculkan sikap patuh, taat dan disiplin semata, tetapi diikuti sikap kritis juga. Semakin maju masyarakat dan pemerintahannya, maka semakin tinggi kesadaran membayar pajaknya. Tidak hanya berhenti sampai di situ, justru mereka semakin kritis dalam menyikapi masalah perpajakan, terutama terhadap materi kebijakan di bidang perpajakannya, misalnya penerapan tarifnya, mekanisme pengenaan pajaknya, regulasinya, benturan praktek di lapangan dan perluasan subjek dan objeknya.

Masyarakat di negara maju memang telah merasakan manfaat pajak yang mereka bayar. Bidang kesehatan, pendidikan, sosial maupun sarana dan prasarana transportasi yang cukup maju maupun biaya operasional aparat negara berasal dari pajak mereka. Pelayanan medis gratis, sekolah murah, jaminan sosial maupun alat-alat transportasi modern menjadi bukti pemerintah mengelola dana pajak dengan baik. Dengan digalakannya kesadaran akan pajak ini diharapkan Indonesia akan menuju kesejahteraan yang selama ini diharapkan.

Slogan “Lunasi Pajaknya Awasi Penggunaannya” tidak hanya suara dan gaungnya semata yang nyaring, namun bisa benar-benar terwujudkan bahwa pajak menjadi pendapatan utama negara yang diperuntukkan dan dikelola dengan transparan dan akuntabel bagi kepentingan masyarakatnya sendiri.

Sosialisasi membangun kesadaran masyarakat untuk membayar pajak juga kerap dilakukan pihak Bapenda Tangsel dalam berbagai momen (photo : dok. monitor)

Di Kota Tangerang Selatan, untuk membangun kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, Pemerintah Kota Tangsel melalui  Badan Pendapatan daerah (Bapenda) Bidang Pemeriksaan Pajak kerap melakukan sosialisasi lewat berbagai media atau pun menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) kepada masyarakat dan pelaku usaha selaku wajib pajak (WP).

Dengan sosialisasi tersebut, Bidang Pemeriksaan Pajak tidak bosan-bosannya mengajak kepada seluruh para wajib pajak  untuk sadar dan peduli akan kewajibannya, sehingga mereka benar- benar bisa konsisten berdisiplin dalam melakukan pembayaran pajak sebagai wujud rasa cinta akan Kota Tangsel. Kehadiran petugas fiskus ditengah-tengah WP dalam melakukan kewajibannya juga harus dipahami sebagai mitra bukan malah menjadi momok yang menakutkan bagi para wajib pajak. Keberadaan pemeriksa hanya melakukan tugas kontrolnya demi lancarnya program pembangunan yang ada di Kota Tangsel.

Disi lain, pemerintah juga memberikan berbagai kemudahan agar para WP bisa disiplin  melakukan pembayaran pajaknya seperti membayar dengan sistem online melalui aplikasi  Tangsel Pay  yang dilaunching belum lama ini. Hal tersebut tentunya patut disyukuri sebagai upaya pemerintah memberikan pelayanan yang terbaik kepada warganya terutama terkait soal pajak.

Diketahui bersama, contoh riil yang dirasakan warga Tangerang Selatan dari hasil pajak yang mereka bayarkan selama ini terlihat jelas, seperti peningkatan kualitas infrastruktur  serta dukungan sarana prasarana pada bidang pendidikan dan kesehatan yang merupakan pelayanan dasar . Mulai dari  pembangunan, penambahan dan perbaikan sekolah, perpustakaan, gedung pendukung proses belajar-mengajar, rumah sakit umum, Puskesmas dan Posyandu serta gedung pelayanan kesehatan terpadu . Hal ini tentu sebagai upaya Pemerintah Kota Tangsel  dalam memperbaiki tingkat pendidikan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Selanjutnya, Pemkot Tangsel  terus membangun  jalan kota, jembatan, saluran pengairan dan reservoir pengendali banjir . Selain itu, membangun sarana-sarana publik yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan interaksi masyarakat.Hal lain pada bidang pelayanan publik khususnya perijinan, selain telah menggunakan sistem aplikasi yang memungkinkan seluruh proses layanan menjadi lebih efisien, efektif dan transparan, Pemkot  juga  membangun satu gedung khusus untuk pelayanan publik.

“Membayar pajak adalah bagian dari ibadah. Sebab pembangunan infrastruktur Tangsel yang kita rasakan begitu pesat selama ini, berasal dari dana pajak yang kita bayarkan. Makanya, ketika kita membayar pajak diniatkan untuk ibadah,  maka akan terbangun kesadaran untuk melakukannya, tidak dipaksa atau terpaksa,” itulah yang diungkapkan Latifah, salah satu konsultan pajak selaku  narasumber saat kegiatan sosialisasi perpajakan baru-baru ini.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmy Diani menjelaskan bahwa pembangunan Tangsel yang sedemikian pesat 11 tahun ini adalah hasil kerjaama seluruh stake holder yang ada. Peran serta masyarakat menurutnya, menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan terutama partisipasi dalam membayar pajak. Demikian diungkapkan walikota saat menyampaikan  laporan di forum Rapat Paripurna HUT ke 11 Kota Tangsel di Gedung DPRD Tangsel belum lama ini.

“Kota ini akan dapat menjadi jembatan yang akan menghantarkan kita menuju arah kehidupan yang lebih baik dan menuju kepada pembangunan yang lebih dirasakan oleh seluruh pihak. Menjadi wilayah yang nyaman untuk ditinggali. Harapan dan doa tersebut akan terus menjadi pemberi inspirasi dan motivasi bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan kota Tangerang Selatan,” ungkap Wali Kota Tangsel, Airin yang telah memimpin 2 periode di Tangsel.

Dikatakan Airin, kolaborasi antara pemangku kebijakan dan masyarakatnya serta pihak swasta untuk berupaya semaksimal mungkin menjadi inovatif aspiratif. Sebab  semua stakeholder memiliki potensi dan kemampuan untuk melakukan yang terbaik  dalam rangka mengawal dan mewujudkan tujuan utama dan filosofi dasar pembentukan Kota Tangerang Selatan. Pesatnya perkembangan 11 tahun keberadaan Tangsel merupakan hasil dari peran semua elemen dalam  membangun dan menata kota Tangsel, sehingga semakin tumbuh dan bertumbuh.

“Proses pembangunan baik di bidang pendidikan kesehatan infrastruktur peningkatan kualitas sumber daya manusia dan yang lainnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kebahagiaan masyarakat Tangerang Selatan. Dengan kotanya yang tangguh dan terus bertumbuh menjadi kota yang cerdas modern dan  religius,” kata Airin. (ADV)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.