Khawatir Ganggu Kesehatan Siswa, Proyek TPST 3R Samping SD di Tangsel Diprotes

oleh -
Lokasi yang disebut untuk TPST 3R persis berada di samping SDN Pakulonan 01, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangsel. Saat ini sudah terlihat ada pengerjaan pondasi bangunan di lokasi tersebut.

Monitor, Tangsel – Proyek pembangunan tempat daur ulang sampah TPST 3R (tempat pengelolaan sampah terpadu reduce, reuse& recicyle) yang bersebelahan dengan lokasi SDN Pakulonan 1 di Gang Nangka V RT05 RW02, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat protes dari pihak sekolah termasuk sejumlah walimurid di sekolah tersebut.

“Kami sangat keberatan, bahkan sejumlah orangtua murid protes ke saya, kenapa kok ada pembangunan tempat pengelolaan sampah yang tepat bersebelahan dengan gedung SD malah dibiarkan. Mereka (para wali murid) khawatir bakal berdampak bagi kesehatan putra-putrinya yang sekolah di SDN Pakulonan 1,” kata Kepala SD Pakulonan 1, Titin Suprihatin saat ditemui dikantornya, Kamis (4/10).

Atas dasar itulah, Titin selaku kepala sekolah mengaku telah mendatangi kantor Lurah Pakulonan dan mengungkapkan keberatannya terhadap pembangunan TPST tersebut. Namun sayangnya, kata dia, pihak kelurahan tidak merespon keluhannya secara baik.

Menurut Titin, keberadaan pengelolaan TPST 3R yang bersebelahan dengan SDN Pakulonan 1 tentunya sangat bertolak belakang dengan program walikota Tangsel yang telah mencanangkan program sekolah bersih, nyaman dan menyenangkan.

Ia pun khawatir, dampak jangka panjangnya, kemungkinan orangtua murid juga akan enggan menitipkan putra-putrinya ke sekolah SDN Pakulonan 1 lantaran keberadaannya yang kurang nyaman karena bersebelahan dengan tempat pengelolaan sampah.

“Saya bukan tidak mendukung, tapi apakah tidak ada tempat lain, selain lokasi yang bersebelahan langsung dengan sekolah,” katanya.

Titin malah lebih setuju jika lahan tersebut dibangun untuk taman bermain, tempat olahraga ataupun balai warga yang tentunya dapat mendukung program sekolah bersih, nyaman dan menyenangkan.

“Bagaimana anak mau nyaman, kalau kondisi lingkungan tempatnya belajar malah ada tempat pengelolaan sampah, dengan hilir mudik kendaraan pengangkut sampah ditengah pemukiman warga yang padat penduduknya,” ujar Titin.

Maulana Nurdin selaku kepala Tata Usaha SDN Pakulonan 1 menambahkan, keberatan pihak sekolah juga telah disampaikan ke pihak Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Tangsel pada saat rapat di Kantor Dindikbud baru-baru ini.

“Pa kabid menyarankan agar sekolah membuat surat tertulis yang ditujukan kepada pihak Kecamatan Serut dengan tembusan Dinas Pendidikan Tangsel agar nantinya bisa ditindaklanjuti,” kata Maulana.

Tidak hanya sekolah yang berkeberatan dengan pembangunan TPST3R, sejumlah warga  RT05/02, sambung Maulana, juga merasa keberatan, mengingat akses jalan ke lokasi itu sangat sempit sehingga sangat mengganggu kenyamanan warga nantinya. “Sudah ada surat petisi dari beberapa warga yang menyatakan keberatan terhadap pembangunan TPST3R dilingkungan mereka,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono saat dimintai tanggapannya mengatakan bahwa dalam rangka menjadikan sekolah rumah kedua bagi siswa tentunya sekolah harus terbebas dari sampah dan bau sampah. Ia pun meminta agar pembangunan TPST 3R didekat SDN Pakulonan 1 bisa dipertimbangkan kembali.

Ditanya langkah yang akan diambil pihak Dindikbud Tangsel, Taryono mengaku pihaknya akan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel. “Akan kami koordinasikan dengan DLH,” kata Taryono melalui sambungan WhatsApp.

Menurut informasi yang diterima media ini, di lokasi tersebut selain akan dibangun TPST 3R, infonya juga akan dibangun Posyandu dan balai warga. Namun informasi tersebut belum terkonfirmasi. Sementara, berdasarkan pantauan di lokasi, saat ini sudah mulai ada pembangunan berupa pondasi. (mt01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.