Monitor, Bekasi- Kawasan industri di Cikarang, Bekasi timur merupakan bagian penting guna memajukan perekonomian daerah termasuk didalamnya menjaga dan mengelola aspek lingkungan sebagai tempat tinggal dalam kawasan sesuai amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun yang mencakup lingkungan hunian.
“Kami senantiasa upayakan wilayah Cikarang sebagai bagian dari Bekasi yang berbasis wilayah industri dan tempat tinggal yang nyaman, hijau dan bersih sesuai visi dan misi kami, “papar Supandi Budiman Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup kota Bekasi beberapa waktu lalu.
Atas dasar tersebut, Supandi menambahkan, pihaknya turut mendukung peran serta stakeholder guna pengelolaan lingkungan hidup dengan memperhatikan sumber daya alam dan energi.
“Dengan keserasian antar pihak stakeholder dalam keserasian pengembangan wilayah kota, khususnya di Cikarang tentu menghasilkan efek positif bagi pendapatan daerah dan pertumbuhan ekonomi serta tempat tinggal.
Contoh itu bisa kita lihat bersama pada pengembangan di areal Cikarang timur melalui konsep pertumbuhan industri dan kota modern yang sedang giat dilakukan pengembangan,” imbuh Supandi.
Akan visi dan misi BPLH Kota Bekasi akan wilayah industri sebagai tempat tinggal yang nyaman, hijau dan bersih, Presiden Meikarta, Ketut Budi Wijaya menyambut baik himbauan Supandi Budiman akan peran serta stakeholder.
“Lahan industri di Cikarang ini awalnya adalah lahan gambut yang kering dan gersang. Tidak ada sumber air dan minim pepohonan sejak lahan perizinan Lippo Cikarang kami pegang tahun 1986.
Secara dinamis kami turut berperan serta dalam mendukung Pemda Bekasi untuk penghijauan di Cikarang dengan mengubah lahan gambut kering menjadi dapat ditanam pepohonan dan kami ikut menyediakan sumber air melalui pengadaan jalur pipa.
Saat ini seiring pengembangan kota modern Meikarta, kami telah membuat danau buatan dan mendatangkan ratusan pohon yang langsung bisa tertanam dan tumbuh. Ini semua dilakukan Meikarta, agar konsep pemerintah Bekasi agar lahan industri yang hijau dan nyaman tetap terjaga, ” papar Ketut Budi Wijaya, Selasa (19/9/2017) di Cikarang.
Dikatakan Ketut Budi Wijaya, kota meikarta dibangun dengan sangat cermat.Tak hanya memerhatikan mewahnya bentuk bangunan atau lengkapnya fasilitas, turut juga memerhatikan aspek lingkungan dan kesehatan para penghuninya kelak.
Dalam pembangunan ini, Lippo Group sebagai pengembang yang telah berpengalaman selama 67 tahun menyadari bahwa manusia, meskipun telah hidup di jaman modern sekalipun tak dapat dilepaskan dari konsep alam. Akan aspek ini, di dalam kota Meikarta telah dibangun taman seluas 100 hektar yang terdiri atas ruang terbuka hijau dan danau buatan seluas 25 hektare.
” Air dan pohon berperan penting dalam kehidupan. Selain berfungsi menyerap udara kotor, keduanya penting sebagai penyeimbang iklim wilayah, ” pungkas Ketut Budi mengenai keberadaan ruang hijau dalam wilayah pembangunan kota modern Meikarta.(asri)