Komplotan Penipu Sebar Cek Palsu Dibekuk Polisi

oleh -
Lima pelaku penipuan berkedok sebar cek dan SIUP palsu, berhasil dibekuk Polres Metro Tangerang Kota.
Monitor, Kota- Lima pelaku penipuan berkedok sebar cek dan SIUP palsu, berhasil dibekuk Polres Metro Tangerang Kota. Meski hanya bermodal alat pencetak kertas, kelima pelaku itu berhasil meraup keuntungan hingga ratusan juta perbulannya.

Otak dari aksi tersebut merupakan seorang residivis yang pernah melancarkan aksi serupa pada 2006. Awal kejadian terungkap lantaran ada dua korban dari penipuan tersebut melaporkannya ke Polres Metro Tangerang. Korban pertama mengalami kerugian mencapai Rp10 juta. Sementara korban kedua masih dihitung kerugiannya, lantaran sudah sering mentransfer lebih dari sekali.

“Setelah ditanya mengapa para korban ini tertipu, ternyata mereka menemukan amplop cokelat berisi cek palsu yang bertulis nominal Rp1 sampai Rp4 miliar, kemudian SIUP palsu dan nomor telepon,” ujar Kapolres Metro Tangerang, Kombes Harry Kurniawan, di Mapolrestro Tangerang, Kamis (11/10/2018).

Lebih lanjut Harry menjelaskan, setelah menemukan aplop dimaksud, kemudian korban menghubungi nomor telepon yang tertera di amplop cokelat tersebut, dari sanalah pelaku melancarkan aksinya menipu korban. Awalnya, korban diimingi akan diberi imbalan Rp280 juta sebagai ucapan terima kasih lantaran menemukan cek dan SIUP tersebut.

Namun, kata Harry, korban harus lebih dulu mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening yang sudah ditentukan pelaku.

“Saat di depan mesin ATM, korbannya dibimbing harus bagaimana hingga akhirnya sejumlah uang masuk ke rekening mereka,” ungkap Harry.

Merasa sadar tertipu, korban pun mendatangi polisi untuk mencari pelakunya. Atas laporan tersebut, polisi langsung menyelidiki nomor rekening bank swasta yang tertera dalam cek palsu yang disebar.

Bekerjasama dengan bank yang dimaksud, polisi berhasil melacak rumah di kawasan Kabupaten Bogor, yang diduga ditinggali kelima pelaku. Setelah diintai selama satu hari, benar saja, kelima pelaku tinggal di rumah tersebut.

“Dari dalam rumah didapati semua alat bukti pembuat cek dan siup palsu tersebut. Mulai dari alat print, kertas cek, dan lainnya,” jelas Harry.

Kelima pelaku ini ternyata sudah beraksi selama empat tahun. Namun, Amirullah (34) yang merupakan otak dari aksi penipuan dan pencucian uang tersebut, adalah resedifis dengan kasus serupa.

“Baru bebas, dia malah jadi otak aksi yang lebih canggih lagi,” ucap Harry.

Kemudian, dia rekrut keempat temannya yang semuanya ber-KTP Sidrap, Sulawesi Selatan, untuk menjalankan aksinya. Dimulai dari Saenal (27) yang bertindak sebagai operator telepon yang membujuk rayu calon korbannya atau sebagai eksekutor penipuan.

Lalu tiga pelaku lainnya yakni Ahmad Nugraha, Andi Suryanto dan Hermansyah bertindak sebagai penyebar amplop berisi cek dan Siup palsu ke rumah-rumah warga, perukoan atau perkantoran.

Sementara, menurut pengakuan Amirullah, dia mendapatkan inspirasi aksi penipuan dan pencucian uang ini dari tukar pikiran dengan teman-teman yang lain.

“Ide dari sering ngobrol dan tukar pikiran dari teman-teman saja, selanjutnya dijalanin,” kata Amirullah.

Amirullah pun mengaku sudah meraup untung puluhan hingga belasan juta. Tergantung berapa banyak korban yang tertipu oleh kelompoknya. “Enggak nentu, tapi ya segitu,” ucapnya.

Dia mengaku aksinya tersebut adalah mata pencarian utama yang dia gunakan untuk menafkahi keluarga dan juga untuk hiburannya sendiri. (ben)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.