Monitor, Tangsel- Pengiriman air bersih di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, hingga kini terus dilakukan Pemerintah Kota Tangsel melalui BPBD Tangsel. Selain BPBD, instansi lain yang turut dilibatkan adalah Damkar dan Dinas CKTR (cipta karya tata ruang).
Lurah Kranggan Kecamatan Setu, Madih kepada monitortangerang.com menjelaskan, warga di kelurahannya yang terdampak kekeringan tersebar di lima RW yakni, RW 01, 02, 03, 04, 06. Sementara di RW 05 hanya ada beberapa KK yang juga terdampak kekeringan.
“Sumur-sumur warga sudah tidak keluar air sama sekali. Kering total,” kata Madih, Senin(30/10/2023) di kantornya.
Guna menghindari antrian panjang saat pengambilan air dari mobil tangki yang dilakukan warga tiap hari, kata lurah, disiasasti dengan pemasangan tangki/toren air berkapasitas 2.000 liter yang dipasang oleh Dinas Cipta Karya dibeberapa titik.
“Meski pun mengantri, sekarang jadi agak lebih tertib. Mereka tidak pelu mengantri semuanya ketika mobil tangki datang. Cukup mengambil dari toren yang sudah disediakan. Air pun tidak jatuh berceceran,” ujar Madih.
Meski begitu, Lurah meminta kepada dinas terkait untuk segera memenuhi kebutuhan toren penampungan air sebanyak 16 unit. Sebab yang tersedia saat ini baru 6 unit.
“Kita butuhnya 16 unit toren penampungan air. Kalau sekarang baru ada 6 unit, jadi masih kurang 10 unit lagi. Bahkan ada di satu RT yang dipasang 3 toren,” jelasnya.
Sementara itu, agar pengiriman air bersih setiap harinya berjalan lancar. Lurah menjelaskan teknisnya, warga melalui RT nya ngelist terlebih dulu dan lapor ke kelurahan. Selanjutnya pihak kelurahan berkoordinasi dengan BPPD untuk dilakukan pengiriman air sesuai kebutuhan warga.(m maulana)