Monitor, Kab.Tangerang,- Kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan mobil pengangkut tambang untuk kebutuhan pembangunan mega proyek di Wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang, kembali terjadi.
Kecelakaan maut tersebut terjadi di Jalan Raya Kosambi-Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Jum’at (3/6/22) kemarin.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Kosambi, Herdiansyah R mengatakan, kecelakaan ini bukan yang pertama kali, tetapi sudah berulang kali khusus di jalur Kosambi sampai Teluknaga.
Selain itu, lanjut Herdiansyah, dampak pembangunan juga merusak akses utama dan menabrak Perbup 47 Tahun 2018 (Sedang tahap perubahan 2022) yang dilakukan oleh pengembang.
Herdiansyah menegaskan, lemahnya pengawasan menambah ugal-ugalan pelaku usaha tambang diwilayah Utara Tangerang.
“Dengan dasar percepatan pembangunan akhirnya berdampak merugikan masyarakat sekitar yang sampai saat ini belum adanya itikad baik dari pengembang dan pengusaha untuk menjamin keselamatan warga yang beraktifitas disekitaran kegiatan mega proyek tersebut,” kata Herdiansyah dalam keterangan tertulis yang diterima monitortangerang.com, Sabtu (4/6/22).
Dari kejadian kecelakaan kemarin, ungkap Herdiansyah, terjadi kemacetan selama berjam-jam di Jalan Raya Kosambi-Dadap, akhirnya merugikan para pengusaha dan pekerja industri disekitar Kecamatan Kosambi.
“Kejadian tersebut mendapat sorotan tegas dari kalangan Pemuda Kecamatan Kosambi, Khususnya Karang Taruna Kecamatan Kosambi,” ungkapnya.
Ia juga mengecam kecelakaan yang terjadi atas dasar percepatan pembangunan dan akan melakukan somasi terhadap pengembang dan pelaku usaha yang menabrak aturan Perbup 47 Tahun 2018 (Sedang Tahap Perubahan 2022).
“Saya dan seluruh 10 Ketua Karang Taruna Desa/Kelurahan se-Kecamatan Kosambi sepakat untuk mengecam kejadian tersebut dan akan melakukan somasi dan langkah tegas agar tidak terulang kembali. Kami juga menginginkan adanya langkah tegas dari pengembang berupa perbaikan dari segi Infrastruktur Jalan Raya Perancis dan meminta adanya jaminan keselamatan bagi pengguna jalan raya diwilayah Kecamatan Kosambi,” tegasnya.
“Jangan dengan dalih percepatan pembangunan malah menjadi percepatan pembunuhan pada masyarakat,” sambungnya.
Senada dengan dengan Ketua Karang Taruna Kecamatan Kosambi, Suwenda Tokoh Masyarakat Kelurahan Dadap juga mendorong pengembang agar peduli terhadap lingkungan sekitar.
“Kami dirugikan, sejak awal pembangunan mega proyek ini berjalan. Lingkungan kami dirusak jalan ambles sedalam 20cm dibeberapa titik dan banyak korban kecelakaan meninggal karena ditabrak tronton. Saya meminta tegas agar pengembang peka terhadap masyarakat sekitar terutama di Kecamatan Kosambi,” ungkap Suwenda.(mt02)