Libur Panjang, Pendaki Jabodetabek Incar Panorama Gunung Gede Pangrango 

oleh -
Ratusan pendaki tidak ada henti selama 24 jam terutama pada Jumat malam, Sabtu (30/10/2020)

Monitor, Cibodas- Sejak dibukanya pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cibodas Jawa Barat, pendaki Jabodetabek incar panorama keindahan Gunung Gede Pangrango, berdasarkan hasil pantauan sejak Rabu malam pendaki sudah mulai melakukan pendakian meski terus diguyur hujan, ratusan pendaki tidak ada henti selama 24 jam terutama pada Jumat malam, Sabtu (30/10/2020).

Kepala Resort Penglolaan Taman Nasional (PTN) Cibodas, Seksi PTN Wilayah 1 Cibodas, Bidang PTN Wilayah 1 Cianjur, Sobirin Yuliawan menjelaskan sejak dibukanya pendakian pada minggu lalu pertanggal (21/10 /2020), setelah ditutup selama 1 bulan sejak mengalami penutupan panjang saat pandemi, pendakian pada saat libur panjang atau cuti bersama cenderung meningkat.

“Pengunjung curug Cibeureum dan aktifitas pendakian setelah ditutup saat pandemi dan uji coba pembukaan pendakian, pendakian dan wisata alam curug cibereum, kembali banyak diminati masyarakat,” ujar Sobirin.

Sobirin mengungkapkan pendakian lewat jalur resmi secara online kuota terbatas hanya 300 kuota pendaki, namun Dia bersama jajarannya terus melakukan pengawasan dengan adanya pendaki tidak resmi (ilegal).

“Kuota pendakian dari 600 kuota pendaki pada saat masa uji coba setelah dibuka kembali saat ini hanya 50% nya saja yaitu 300 kuota pendaki, karena masa libur panjang maka kami berserta jajaran resort TNGGP Cibodas melakukan pengawasan lebih ketat baik protokol covid maupun pendaki tidak resmi,” ungkapnya.

Sobirin melanjutkan mengingat curah hujan tinggi dan cuaca buruk pada bulan November dan Desember Sobirin menyarankan agar pendaki melakukan standar operation prosedur(SOP) pendakian.

“Sebelum mendaki para pendaki di brefing dahulu, para pendaki harus memenuhi standart pendakian seperti kondisi fisik harus prima, perlengkapan P3K tersedia, kekompakan harus terjaga, para pendaki harus melihat situasional dimana pada saat cuaca buruk terjadi atau tidak memungkinkan maka para pendaki disarankan untuk segera turun gunung,” paparnya.

Sementara salah satu pendaki berasal dari Kabupaten Tangerang Akmal (22) mengatakan ia bersama 6 rekannya terbiasa mendaki saat libur namun sejak ditutup saat pandemi Dia bersama rekannya tidak ingin melewatkan moment melihat keindahan panorama keindahan Gunung Gede Pangrango.

“Ada 6 orang bang dari kabupaten Tangerang, kami terbiasa sebelum pandemi, sering mendaki namum mumpung kembali dibuka kita gak mau kehilangan momen lagi, tadi malam kita menginap di bascamp cibodas, pagi ini kita mendaki yah 6 jam lah kami tiba di puncak Gede Pangrango,” pungkasnya. (hen/mt01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.