LIPI Kembangkan Ekstrak Bahan Alam Guna Hasilkan Obat Tradisional

oleh -

Monitor, Tangsel – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus mengembangkan ekstrak bahan alam untuk dimanfaatkan sebagai obat tradisional atas sejumlah penyakit.

Mendukung itu, LIPI memberdayakan fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) di kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel). Di sana, dilakukan penelitian dan pengembangan bahan baku yang berbasis tanaman tradisional Indonesia.

Diantara tanaman tradisional yang dalam proses penelitian adalah, ekstrak air buah mengkudu, ekstrak daun sukun, ekstrak daun jamblang, ekstrak lengkuas, dan
ekstrak gambir. Semua produk itu telah melalui penelitian mendalam, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Sejumlah produk berhasil dibuat dalam bentuk tablet, cairan dan serbuk. Semua itu dikembangkan melalui fasilitas CPOTB, dimana diharapkan masyarakat atau industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memanfaatkannya sebagai langkah menuju kemandirian bahan baku obat tradisional Indonesia.

“Sebenarnya kita itukan basicnya penelitian research, jadi kita konsen di penelitiannya saja. Kemudian kalau untuk ke hilir, kita tetap harus gandeng industri, dan itupun isi obatnya nggak seperti material lain, karena berhubungan dengan manusia, jadi tahapannya harus panjang,” ungkap Dr. Teni Ernawati, Peneliti pada Pusat Penelitian Kimia LlPI, Selasa (30/4/2019).

Dipaparkannya, para peneliti pada tanaman tradisional itu harus memilah-milah mana tanaman yang secara Ethnopharmacology atau tanaman yang sudah dipakai sejak zaman nenek moyang teruji, dan mana tanaman yang baru dicoba saat ini sebagai bahan obat-obatan.

“Kalau sudah pernah dipakai zaman nenek moyang, maka kita berani meloncat ke tahap selanjutnya. Tapi kalau baru belum pernah dipakai, maka harus kita uji dulu,” katanya.

Menurut Teni, pihaknya juga tengah mendorong agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memermudah regulasi bagi UMKM dalam memproduksi obat-obatan tradisional yang telah melalui penelitian lembaga resmi seperti CPOTB. Dengan begitu, pemanfaatan kekayaan sumber daya yang ada, serta sektor UMKM bisa sekaligus ditingkatkan.

“Kita ingin mendorong agar regulasi itu memudahkan UMKM, karena kan mereka nggak punya fasilitas, nggak punya sarana uji Quality Control (QC). Jangan sampai, produksi obat-obat herbal, tradisional itu datangnya dari luar. Pada dasarnya, kita ingin membantu sektor UMKM,” imbuhnya.

Dari pemanfaatan yang diuji oleh fasilitas CPOTB, ekstrak buah mengkudu sendiri berkhasiat membantu menurunkan tekanan darah tinggi serta kadar gula darah. Hasil produksinya berupa tablet hisap seperti permen. Meski berbentuk permen, namun khasiatnya tetap terjaga dalam waktu lama.

Lalu ada pula ekstrak daun sukun, dimana diproduksi berbentuk kapsul dengan khasiat mengatasi hiperkolesterolemia, hiperagregasi trombosit, mengurangi viskositas darah, serta mengurangi pembentukan thrombus. Berikutnya, ekstrak daun jamblang, yang secara khasiat berguna pula bagi penurunan kadar gula dalam darah.

“Masih banyak sekali ya tanaman tradisional yang bisa kembangkan, itu lebih dari 200-an tanaman,” tukasnya.(bli)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.