Monitor, Tangsel- Bank Sampah Teratai yang ada di RW 04 Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren kini bisa menjadi ladang usaha baru bagi warga di lingkungan tersebut. Image negatif tentang sampah pun terkikis sudah, mereka kini malah sangat menikmati hasil dari pengelolaan sampah sebab telah menjadi penghasilan baru untuk mendukung ekonomi.
Sejak diresmikan tiga tahun lalu, oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, Bank Sampah Teratai terus bergerak dan dikelola secara profesional. Keberhasilan warga RW 04 Kelurahan Pondok Pucung dalam pengelolaan sampah selama ini, tentu saja banyak mengundang keingin tahuan pihak luar untuk datang dan belajar mengenai cara pengelolaan Bank Sampah Teratai, seperti pelajar dan mahasiswa.
Didepan sejumlah tamu yang hadir pada acara Pilah Sampah jadi Emas RW 04 Pondok Pucung, Sabtu (21/12), Ketua RW Joko Suhono menjelaskan bahwa semenjak diresmikan pada Desember 2016 lalu. Kemudian datanglah pihak corporate social responsibility (CSR) Pegadaian. Selanjutnya dibangun lah Kantor Bank Sampah Teratai lengkap dengan fasilitas pendukung seperti timbangan manual dan digital , sepeda motor roda tiga, kursi dan perlengkapan lainya dengan nilai total Rp148 juta.
“Alhamdulillah pada tanggal 27 Oktober 2019 lalu, RW 04 mendapatkan 3 penghargaan POKJANAL sekaligus yakni, kampung bebas jumantik, gerakan kawasan bebas jentik, kampung bebas sampah atau kampung PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat) yang di berikan langsung Walikota Tangsel, Pokjanal dan Dinas Kesehatan,” kata Joko.
Ditempat yang sama, Lurah Pondok Pucung, H.Murtado sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Bank Sampah Teratai di RW 04. Dengan adanya pengelolaan Bank sampah tentu bisa telah mengangkat ekonomi warga. Selain itu lurah juga berjanji akan terus menggaungkan keberadaan Bank Sampah Teratai RW 04 terutama pada kegiatan rapat-rapat dengan ketua lingkungan di Kelurahan Pondok Pucung.
“Saya berharap untuk RW yang lain bisa mempunyai pos seperti ini dan termotivasi mengikuti langkah yang telah diambil warga RW 04,” kata Murtado.
Sementara itu, kepada CSR Pegadaian lurah juga meminta agar bisa membantu RW yang lain dalam pengadaan bank sampah dan fasilitas pendukungnya, tidak hanya terfokus pada RW 04 saja.
Kegiatan yang sangat bermanfaat ini, menurut lurah juga harus mendapatkan pembinaan dari Pemkot Tangsel untuk setiap RT/RW sehingga bisa mengatasi persoalan sampah di lingkungan masing-masing.
Dimintai tanggapannya terkait pengelolaan Bank Sampah Teratai di RW 04, Clandy salah seorang mahasiswi dari Universitas Budi Luhur mengungkapkan ketertarikannya untuk belajar cara memilah sampah.
“Ibu-ibu disini sangat kreatif, semua hasil kerajinan seperti membuat tikar, tas dari daur ulang sampah. Selain itu juga membuat pupuk dari olahan sampah,” ujarnya.
Kegiatan Pilah sampah jadi Emas RW 04 juga dihadiri Ketua LPM Tangsel, Aldrin Ramadian, Ketua Bank Sampah Tangsel, Ismuniati, Sekretaris Kecamatan pondok Aren, Hendra Gunawan, Lurah pondok Pucung H. Murtado, Perwakilan Pegadaian Odie Sandra, guru serta murid Sekolah Jepang, Mahasiswa Budi Luhur, SMP Malio Bintaro, Pengurus Pospindo serta sejumlah ketua RT dan RW se-Kelurahan Pondok Pucung. (mt01)