Monitor, Kab.Tangerang,- Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid meluncurkan aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes) yang merupakan salah satu inovasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang, BJB dan APDESI Kabupaten Tangerang, dalam merumuskan dan membangun Sistem Informasi Keuangan Desa yang lebih baik.
Acara yang juga dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, Nova Eliza Saragih, perwakilan Bank BJB, Ketua APDESI Kabupaten Tangerang, H. Maskota dan para Kepala Desa itu, diselenggarakan di Aula Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Jumat (1/4/22).
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid sangat mendukung inovasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang tersebut.
Menurut Sekda Maesyal, aplikasi ini sangat berguna dalam menciptakan tata kelola keuangan desa yang lebih baik, efektif, efisien, maju dan akuntable serta sejalan dengan program pemerintah dalam membangun digitalisasi di tingkat desa.
“Sistem informasi keuangan desa, seutuhnya akan membawa konsekuensi logis berupa penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan berdasarkan manajemen keuangan desa yang sehat, berhasil dan berdayaguna,” ungkap Sekda.
Sekda juga meminta kepada seluruh Kepala Desa agar cepat beradaptasi dan terus meningkatkan kualitas serta kemampuan sumber daya manusia mengingat kemajuan dan kecepatan teknologi dan informasi tidak bisa dibendung lagi.
“Setelah diremikan Sistem informasi Keuangan Desa agar terus diaplikasikan di 246 desa sehingga transparansi, akuntabilitas keuangan desa dapat dirasakan langsung untuk kepentingan masyarakat,” kata Sekda.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana menambahkan, nantinya semua aplikasi keuangan desa dilakukan untuk mempermudah dan meminimalisir penyimpangan keuangan desa, karena akan menggunakan transaksi non tunai.
“Seperti dana BLT Covid-19 akan disalurkan langsung melalui rekening penerima manfaat. Dengan demikian pengelolaan keuangan desa akan lebih transparan dan akuntabel karena mengedepankan prinsip-prinsip ekonomis, efisiensi dan efektivitas penggunaan dana yang telah ditetapkan dalam APB Desa,” ujarnya.
Kata Dadan, sistem ini juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas laporan pengelolaan keuangan desa yang dimulai dari proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban.
“Jadi mempermudah Kepala Desa jika sudah menggunakan sistem ini. Melalui sistem ini Kepala Desa mampu mengelola keuangan desa dengan lebih baik yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa,” ungkapya.
Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Bank Bjb, Isa Anwari mengatakan, dengan aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes) tidak ada lagi transaksi tunai.
Ia menuturkan, perbankan memberikan solusi atas permasalahan yang ada di lapangan dalam hal pengelolaan anggaran desa. Di mana, dari perencanaan, pelaporan hingga pengelolaan masih ada permasalahan. Bank BJB Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Melalui Aplikasi
“Aplikasi ini terintegrasi dengan pemerintah kecamatan dan dinas serta cukup melalui handphone. Ini memudahkan desa cukup dengan kode transaksi,” paparnya.
Isa menuturkan, dengan aplikasi Siskeudes ini, tidak ada lagi transaksi tunai di Pemerintah Desa dan keamanan akan lebih terjamin.
“Tidak perlu lagi operator desa ke bank. Tidak ada lagi transaksi tunai. Bila ada pekerjaan di desa maka akan langsung masuk ke rekening pihak ketiga yang mengerjakan, tidak akan lagi tunai,” pungkasnya. (mt02)