Monitor, Tangsel – Kasus penembakan oleh oknum anggota kepolisian di sebuah klub malam Cafe&Resto Viper, Kelapa Dua, Tangerang, ditangani jajaran Satreskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel). Namun hingga kini, belum diketahui apa motif dari kejadian yang menyebabkan seorang pecatan TNI mengalami luka tembak.
Meski penyelidikannya dilakukan Polres Tangsel, namun keterangan terkait kasus itu hanya bisa dikonfirmasi satu pintu melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya. Sedangkan pelaku dan senjata api yang digunakannya saat kejadian, telah diamankan petugas.
Informasi yang beredar di lapangan pun simpang siur, terakhir polisi menyebut korban adalah sesama pengunjung dan bukan mantan anggota TNI. Pernyataan itu membantah keterangan sebelumnya tak lama setelah kejadian, di mana polisi menyebut korban diduga adalah pecatan TNI.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, menyebut jika aksi koboi di klub malam itu merupakan peristiwa yang sangat memalukan dan menambah catatan hitam perilaku oknum kepolisian di mata masyarakat.
“Apalagi peristiwa itu terjadi di tempat hiburan malam yang sekitar 2 pekan lalu digerebek, namun kembali beroperasi,” katanya, Minggu (18/10/2020).
Menurut Neta, Pemerintah Kabupaten perlu bersikap tegas dengan menutup lokasi hiburan malam itu. Sebab, pengelola dinilai membangkang dengan tetap beroperasi meski telah digerebek pada 2 pekan lalu. Dia menyebut, kuat dugaan klub malam Viper memiliki beking dari aparat.
“Diduga hal ini disebabkan tempat hiburan malam itu dibekingi oknum aparatur kewilayahan. Keberadaan cafe ini sudah beberapa kali dilaporkan ke Mabes Polri tapi tidak ada tindak lanjutnya dan sepertinya ada pembiaran,” ungkapnya lagi.
Dia pun mendesak, kepolisian di tingkat pusat harus turun tangan dan mengungkap secara transparan mengenai peristiwa itu. Langkah demikian, lanjut Neta, penting guna menunjukkan profesionalitas Polri dihadapan masyarakat, sekaligus juga mendamaikan kedua belah pihak agar pertikaian tak berlanjut.
“Mabes Polri perlu menjelaskan secara transparan, apa penyebab penembakan itu.
Propam Polri harus bertindak cepat dan memproses kasus ini,” tegasnya.
Kejadian itu berlangsung pada Kamis 15 Oktober 2020 dinihari. Terjadi cekcok yang berujung keributan antara pelaku dan korban di klub malam tersebut. Letusan senjata api yang dibawa pelaku mengenai dada korban hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Pagi harinya, sejumlah personil TNI terlihat berada di depan lokasi sambil memantau situasi.(bli)