Monitor, Tangsel- Salah satu yang sangat berpengaruh terhadap nilai pertumbuhan ekonomi nasional adalah banyaknya jumlah pengusaha lokal. Syarat itu diperlukan guna menjaga ketahanan ekonomi suatu negara.
Sebagaimana diketahui, tumbuhnya sektor wirausaha dalam negeri memiliki efek berantai pada ekonomi nasional, khususnya pada penyerapan tenaga kerja. Dengan begitu, fondasi ekonomi ditingkat bawah tetap stabil dengan penguatan-penguatan.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah sendiri telah menarget Kementerian dan perindustrian (Kemenperin) untuk menumbuhkan sebanyak 20.000 wirausaha baru hingga akhir tahun 2019.
“Untuk Indonesia, hampir semua adalah perusahaan keluarga, kecuali BUMN.
Pengusaha masih terlalu langka di Indonesia, hanya 3,5 persen, ini perlu ditingkatkan karena arena perkembangan mereka sempit, dan cenderung tidak berkembang,” terang Prof. Dr Djisman Simandjuntak, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, di sela acara Roundtable for Indonesian Enterpreneurship Educator (RIEE), Rabu (24/7/2019).
Ditambahkan dia, pentingnya keberadaan pelaku wirausaha itu harus disiasati dengan memperbanyak potensi generasi muda menggeluti dunia usaha. Cara yang paling utama adalah, memperbesar minat mereka untuk terjun ke sektor wirausaha.
“Indonesia kalau mau tumbuh lebih cepat dari 5 persen, syaratnya itu jumlah pelaku wirausaha harus bertambah,” jelasnya.
Sebagai gambaran, Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) menyumbang sangat besar dalam perekonomian nasional. Jumlah tersebut mencapai 99,9 persen dengan penyerapan tenaga kerja yang mencapai 97 persen.
Dengan kata lain, UMKM penyumbang utama terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 60,34 persen. Jika dilihat jumlahnya, usaha kecil di Indonesia mencapai sekira 93,4 persen, kemudian usaha menengah 5,1 persen, dan yang skala besar sekira 1 persen.
RIEE merupakan agenda rutin yang memasuki tahun ke-7 di kampus Universitas Prasetiya Mulya. Kegiatan ini berisi presentasi dari makalah yang sudah diseleksi, dengan tema family business.
Pesertanya berasal dari dalam negeri hingga international. Acara itu merupakan pertemuan dan sharing pengetahuan antara dosen maupun pelaku usaha tentang enterpreneurship dari banyak perguruan tinggi. Turut menjadi pembicara adalah Profesor Pramodita Sharma, Professor of Family Business dari University of Vermont USA.(bli)