Memaknai Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, Begini Kata Dewan Pakar PKS Rizal Bawazier

oleh -
Rizal Bawazier

Monitor, Tangerang- Pancasila sebagai dasar pilar ideologis Indonesia mempunyai sejarah yang tidak singkat, penuh dengan perjuangan dari pemimpin pendiri negara ini.

Makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sekiranya dilakukan dengan makna yang benar oleh pemimpin maka negara ini seharusnya tidak mengenal adanya status kemiskinan pada rakyat.

Hal tersebut diungkapkan Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
Rizal Bawazier kepada media online monitortangerang.com, Kamis (2/6/2022) untuk memaknai esensi dari lahirnya Pancasila yang diperingati 1 Juni 2022.

“Singkat, itulah maknanya yang ingin dicapai. Mengapa? karena Indonesia negara kaya, banyak negara lain yang iri dengan kekayaan Indonesia. Kesalahan demi kesalahan tidak bisa dipungkiri terus berjalan sehingga di Indonesia masih mengenal adanya status kemiskinan di setiap daerah,” urainya.

Pertanyaannya, salah siapa? sambung Rizal Bawazier.

Dia juga mengutip ungkapan Soekarno yang pernah berkata dalam pidato spontannya 1 Juni 1945 didepan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang kemudian dikenal dengan judul Lahirnya Pancasila:

“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.”

Pria yang akrab dengan sapaan RB ini juga menjelaskan, kelima sila Pancasila yang dijadikan dasar pendirian negara Indonesia,  mempunyai makna-makna yang beragam, tapi pada intinya pada sila kelima. Keadilan Sosial, semua warga negara berhak mendapatkan kesejahteraan – bagi seluruh rakyat Indonesia. Tanpa terkecuali, jangan dikabur-kaburkan maknanya.

“Selama di Indonesia masih ada status kemiskinan di daerah tersebut maka sila kelima belum tercapai. Pancasila dijadikan ideologi untuk selama-lamanya, kekal dan abadi, kata Soekarno diatas, tidak bisa tidak, akan selalu ada sepanjang NKRI ini berdiri,” ujarnya.

Selanjutnya, dijelaskan bahwa  kemiskinan merupakan masalah multidimensi, ekonomi, sosial budaya dalam masyarakat.

“Tapi intinya adalah ekonomi, keadaan tidak memiliki apa-apa secara cukup, atau suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah,” kata RB

Pesan yang disampaikan dari peringatan lahirnya Pancasila, 1 Juni harus sampai yakni, setiap diri kita, khususnya pemimpin, mohon dapat memahami makna sakralnya Pancasila.

“Jangan hanya memikirkan sekelompok. Persatuan, kebijaksanaan dalam memimpin ditujukan untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tujuannya semua warga negara berhak mendapatkan kesejahteraan,” pungkasnya. (mt01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.