Monitortangerang.com- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangsel memberikan pelatihan keterampilan menyulam kepada seratusan ibu rumah tangga dari berbagai kecamatan di Kota Tangsel. Diharapkan, pasca pelatihan ini, ibu-ibu bisa memanfaatkan keterampilannya sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangsel, Dahlia Nadeak mengatakan, pemerintah daerah terus bekerja secara maksimal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Tangsel. Salah satu upayanya adalah dengan membangkitkan semangat kewirausahaanya.
“Pelatihan sulam ini sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan semangat kewirausahaan masyarakat. Diharapkan, setelah mendapatkan keterampilan menyulam, ibu-ibu rumah tangga ini bisa mempraktekannya sehingga pada akhirnya diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonmi keluarga,” ujarnya.
Ia menilai, pelatihan kerajinan sulam memang pas untuk ibu rumah tangga karena bisa dikerjakan dalam waktu santai, tapi hasilnya bisa untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, Hidayat menambahkan, bahwa para peserta pelatihan yang berjumlah sekitar 100 peserta itu dibekali langsung praktek menyulam, juga materi entrepreneurship untuk membangkitkan semangat kewirausahaanya.
Hidayat mengatakan, selain dibekali teori dan praktek langsung, para peserta juga diberi alat sebagai modal awal seperti frame, jarum, benang, dan ronte-ronte untuk menyulam. “Mereka juga akan dihimpun dalam satu wadah koperasi. Kita dorong mereka untuk membentuk satu wadah koperasi,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan sulam ini merupakan industri yang sangat natural, karena hasil karya sulam ini akan bagus apabila dikerjakan dengan hati. Apalagi harga bahan baku dari sulam ini sangat terjangkau dan nilai ekonomisnya begitu tinggi sehingga pendampingan dan pemasarannya tidak begitu sulit.
“Yang penting mereka bisa produksi dulu. Jika produknya bagus, yang namanya seni itu harganya tak terhingga. Kalau bicara masalah pemasaran tentu kita lihat dulu kualitas produknya. Tapi untuk sulaman ini kan barang seni dan pemasarannya tidak terlalu sulit,” kata Hidayat.
Dia pun berharap, produk kerajinan sulam bisa menjadi icon Tangsel, dan pemasarannya bisa melalui pameran dan bazar, apalagi Pemerintah Kota Tangsel juga sering mendapat undangan pameran.
Sementara Anggota Komisi III DPRD Kota Tangsel Siti Khadijah saat menjadi salah satu narasumber pelatihan sulam tersebut mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. Ia mengatakan, bahwa pemberdayaan perempuan itu bisa dilakukan melalui kegiatan pelatihan keterampilan seperti menyulam. Apalagi peran perempuan memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan membangun kewirausahaan di Indonesia.
“Perempuan itu berpotensi menciptakan altenatif pendapatan bagi keluarga,” kata Chadijah .
Untuk mendukung pemberdayaan UKM, kata Chadijah, Dinas Pariwisata Kota Tangsel juga akan membuat “Kampung Wisata” dan menyiapkan galeri di pendopo Puspo Budoyo sebagai tujuan destinasi wisata Kota Tangsel berupa galeri sulam, atau dapat juga menjadi display hasil karya penyulam yang bisa dijual sebagai souvenir khas Tangsel.
“Mengembangkan sulam menjadi produk fashion selain menciptakan lapangan kerja juga bisa menyumbang pendapatan bagi keluarga. Ekonomi kreatif ini harus kita dukung agar punya daya saing tinggi,” imbuhnya. (ADV)